Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan PM Jepang Fumio Kishida, di Kantor PM Jepang, Rabu, 27 Juli 2022.
Dunia

Permintaan China Turun, Pertumbuhan Ekspor Jepang Capai Titik Terendah

  • Laju pertumbuhan ekspor Jepang mencapai laju terlemahnya dalam lebih dari dua tahun pada April 2023.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

TOKYO - Pertumbuhan ekspor Jepang mencapai laju terlemahnya dalam lebih dari dua tahun pada April 2023. Angka pertumbuhan ekspor ini melorot lantaran adanya kekhawatiran terkait goyahnya ekonomi global dalam jangka panjang.

Meski data Kementerian Keuangan Jepang mencatat ekspor Negeri Sakura naik 2,6% dibanding tahun sebebelumnya di periode sama, angkanya tetap lebih rendah dari harapan yang diungkapkan ekonom Jepang yakni kisaran 3,0%.

Selain itu, pertumbuhan ekspor juga lebih kecil dibanding yang terjadi pada Maret, angkanya mengalami penurunan secara bulanan. Sebagaimana diketahui, laju pertumbuhan ekspor jepang pada Maret mencapai 4,3%.

Mengutip Reuters, Kamis, 18 Mei 2023, laju pertumbuhan ekspor Jepang periode April 2023 mengalami titik terlemah sejak Februari 2021. Kala itu laju pertumbuhan ekspor turun hingga 4,5%.

Ekspor Terus Merosot

Perlu diketahui, pertumbuhan ekonomi Negeri Sakura tercatat bangkit dari resesi pada kuartal I-2023. Kebangkitan ditandai dengan adanya peningkatan belanja konsumen dan pariwisata setelah berakhirnya pembatasan pandemi COVID-19.

Sayangnya, ekspor yang lemah membebani aktivitas pabrik dan menghambat pemulihan yang lebih luas. Per Januari hingga Maret 2023, ekspor Jepang merosot untuk pertama kalinya dalam enam kuartal terakhir menjadi 4,2%.

Menurut data, China menjadi negara tujuan atau mitra eksor terbesar dari Jepang. Secara tahunan, per April 2023, permintaan ekspor dari Negeri Tirai Bambu ke Negeri Sakura turun 2,9%.

Penurunan permintaan pada April lalu dari China mengikuti penurunan 7,7% pada Maret sekaligus menandai penurunan bulan kelima berturut-turut.

Adapun barang yang diekspor Jepang ke China meliputi pengiriman mobil, suku cadang mobil, dan baja.