<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Permintaan Dolar AS Meningkat Jelang Akhir Tahun, Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Melemah

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 21 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 4 poin di posisi Rp15.690 perdolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Permintaan dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat menjelang akhir tahun mendorong potensi nilai kurs rupiah untuk melemah.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 21 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 4 poin di posisi Rp15.690 perdolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 18 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp15.684 perdolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pernyataan dari beberapa pejabat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) pada pekan lalu mengenai peluang kenaikan suku bunga yang masih berlanjut karena inflasi yang tinggi masih menjadi pengaruh yang cukup besar terhadap nilai kurs.

Sentimen yang hadir dari pernyataan para pejabat The Fed itu pun pada gilirannya menjadi tekanan bagi aset-aset berisiko, termasuk rupiah.

Sementara itu, penguatan dolar AS yang menekan rupiah pun dipengaruhi oleh permintaan mata uang negeri Paman Sam yang meningkat menjelang akhir tahun.

"Dari dalam negeri, masalah supply dan demand dolar AS disinyalir juga menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS di mana permintaan dolar AS cenderung meningkat menjelang akhir tahun untuk berbagai kebutuhan korporasi," ujar Ariston kepada TrenAsia, Senin, 21 November 2022.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp15.650-Rp15.730 perdolar AS.