<p>Suasana kios pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Permintaan Domestik Masih Loyo, Inflasi di Titik Terendah Sejak 2014

  • JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2020 tercatat rendah, yakni 1,68% year-on-year (yoy). Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, inflasi tersebut masih berada di bawah sasaran 3,0±1%. Selain itu, inflasi ini menjadi yang terendah sejak 2014. “Rendahnya inflasi dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum kuat. Kami bersama pemerintah […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2020 tercatat rendah, yakni 1,68% year-on-year (yoy).

Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, inflasi tersebut masih berada di bawah sasaran 3,0±1%. Selain itu, inflasi ini menjadi yang terendah sejak 2014.

“Rendahnya inflasi dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum kuat. Kami bersama pemerintah juga berupaya menjaga kestabilan harga,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Selasa, 5 Januari 2021.

Ia menjelaskan, perkembangan inflasi 2020 dipengaruhi oleh inflasi inti yang tercatat rendah sebesar 1,60% (yoy), sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang belum kuat.

Di samping itu, inflasi inti yang rendah juga didukung oleh kebijakan BI dalam pembentukan inflasi. Pada periode ini, inflasi kelompok administered prices tercatat rendah sebesar 0,25% (yoy).

“Ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang masih terbatas, serta upaya pemerintah menurunkan harga untuk mendorong daya beli masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food terkendali sebesar 3,62% (yoy), didukung oleh permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai.

Inflasi Bulanan

Adapun secara bulanan, inflasi IHK pada Desember 2020 sebesar 0,45% month-to-month (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,28% (mtm). Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi lima tahun sebelumnya sebesar 0,67%, inflasi tersebut masih lebih rendah.

Erwin menerangkan, berdasarkan komponennya, inflasi inti bulanan tercatat 0,05% (mtm) relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm).

Kemudian inflasi kelompok administered prices pada periode Desember 2020 juga terjaga rendah sebesar 0,35% (mtm), Untuk volatile food tercatat 2,17% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan November 2020 sebesar 1,31% (mtm) sejalan pola musiman akhir tahun.