<p>Sumber: Istimewa</p>
Dunia

Permintaan Global Pulih, Ekonomi Singapura Melambung 14,3 Persen pada Kuartal II-2021

  • Singapura resmi mengakhiri masa resesi ekonomi pada kuartal II-2021. Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura melaporkan ekonomi Negeri Singa tumbuh 14,3% year on year (yoy) pada kuartal II-2021.

Dunia

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Singapura resmi mengakhiri masa resesi ekonomi pada kuartal II-2021. Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura melaporkan ekonomi Negeri Singa tumbuh 14,3% year on year (yoy) pada kuartal II-2021.

Mengutip Reuters, realisasi itu melebihi prediksi analis yang menyebut ekonomi Singapura hanya bisa tumbuh 14,2% yoy saja.

“Pertumbuhan kuat ini disebabkan oleh basis rendah pada kuartal II-2020 yang kontraksinya mencapai 13,3%,” tulis Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 14 Juli 2021.

Pulihnya permintaan industri memacu pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari Singapura. Sektor manufaktur tercatat tumbuh 18,5% yoy. Kondisi ini didorong oleh kuatnya permintaan global untuk produk semikonduktor.

Industri jasa di Singapura telah mencatatkan pertumbuhan 9,8% yoy Kemudian, sektor konstruksi yang tumbuh pesat 98,8% yoy. Kegiatan konstruksi yang sempat tertunda akibat pembatasan sosial ketat pada tahun lalu kini telah berjalan sehingga memutar kembali roda perekonomian di sektor ini.

Sementara itu, ekonomi Singapura pada kuartal I-2021 masih berada pada zona kontraksi 2% yoy. Berhasil keluar resesi, otoritas setempat menaruh optimisme pada pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini. 

Selain industri yang telah pulih, pemerintah Singapura juga telah menyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama ke lebih dari 70% populasi di negara tersebut.

Dorongan vaksinasi yang masif itu membawa optimisme pada kondisi ekonomi Singapura. Sepanjang 2021, ekonomi Singapura diperkirakan bakal tumbuh 4%-6% yoy.

Meski berhasil rebound, kondisi ekonomi Singapura pada kuartal II-2021 ini belum bisa melampaui raihan Produk Domestik Bruto (PDB) pada masa sebelum pandemi.

Otoritas setempat menyatakan PDB Singapura pada kuartal II-2021 masih lebih rendah 0,9% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2019. (LRD)