logo
<p>Kendaraan listrik saat akan melakukan pengisian listrik kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN, di Kantor Pusat PLN, Trunojoyo, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
IKNB

Permintaan Pembiayaan Kendaraan Listrik Diperkirakan Terus Tumbuh di 2025

  • Keberlanjutan pertumbuhan ini diharapkan dapat mendorong percepatan ekosistem green financing di Indonesia, sejalan dengan komitmen negara dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi ke energi bersih.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Pembiayaan kendaraan listrik yang disalurkan oleh perusahaan multifinance terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. 

Berdasarkan data terbaru, hingga Desember 2024, total pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp16,63 triliun. Angka ini berkontribusi sebesar 3,31% terhadap total portofolio pembiayaan yang disalurkan oleh industri multifinance.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, menyatakan bahwa tren positif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Dengan melihat perkembangan tersebut, serta dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, pembiayaan kendaraan listrik ke depan diproyeksikan masih memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan,” ujar Agusman dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa, 4 Maret 2025. 

Lebih lanjut, Agusman menambahkan  keberlanjutan pertumbuhan ini diharapkan dapat mendorong percepatan ekosistem green financing di Indonesia, sejalan dengan komitmen negara dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi ke energi bersih.

Proyeksi Kinerja Pembiayaan Kendaraan Listrik di 2025

Melihat tren positif dan tingginya dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik, OJK memproyeksikan bahwa pembiayaan kendaraan listrik masih akan terus bertumbuh di tahun 2025.

“Pembiayaan kendaraan listrik ke depan memiliki potensi besar untuk terus meningkat. Hal ini tidak hanya didukung oleh regulasi dan insentif dari pemerintah, tetapi juga oleh minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap kendaraan ramah lingkungan,” jelas Agusman.

Dukungan infrastruktur kendaraan listrik, termasuk penambahan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan insentif pajak dari pemerintah, turut menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ini.

Pembiayaan Syariah Multifinance Tumbuh 9,96%

Selain kendaraan listrik, pembiayaan berbasis syariah di sektor multifinance juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Per Januari 2025, piutang pembiayaan syariah tercatat tumbuh sebesar 9,96% secara year-on-year, mencapai Rp27,92 triliun.

Menurut Agusman, pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pembiayaan investasi dan pembiayaan jasa yang terus berkembang.

“Pembiayaan syariah mengalami pertumbuhan positif, didukung oleh peningkatan pembiayaan investasi dan pembiayaan jasa,” ujar Agusman.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa permintaan akan pembiayaan syariah terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan berbasis prinsip syariah.

Proyeksi Pembiayaan Syariah di 2025

Ke depan, pembiayaan syariah diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2025. Agusman menjelaskan bahwa pertumbuhan ini akan didorong oleh diversifikasi produk serta penambahan produk pembiayaan syariah baru yang tengah diajukan oleh beberapa perusahaan pembiayaan.

“Pembiayaan syariah diperkirakan bisa terus tumbuh positif di tahun 2025, antara lain didorong oleh diversifikasi dan penambahan produk pembiayaan syariah baru yang saat ini diajukan oleh beberapa perusahaan pembiayaan dan sedang kita review,” jelasnya.