Permintaan Produk Teknologi Turun, Saham Sony Anjlok 6,7 persen
- Perusahaan mengungkapkan lesunya permintaan pasar ponsel dan teknologi kemungkinan akan berlangsung lebih lama dari yang diproyeksikan.
Industri
TOKYO - Saham Sony Anjlok sebanyak 6,7% dalam bursa saham Tokyo, Kamis pagi waktu setempat. Penurunan terjadi setelah perusahaan elektronik dan hiburan tersebut mengungkapkan lesunya permintaan pasar terhadap produk Sony.
Situasi ini menjadikan proyeksi keuangan yang tidak memenuhi harapan. Sebelumnya saham Sony telah naik 29% sepanjang tahun ini, turunnya harga saham kali ini mencatat penurunan harian terbesar dalam setahun.
Sony menjadi pemasok utama sensor gambar untuk Apple dan berbagai perangkat lain. Perusahaan mengungkapkan lesunya permintaan pasar ponsel dan teknologi kemungkinan akan berlangsung lebih lama dari yang diproyeksikan. Hal ini terjadi karena permintaan yang masih rendah terhadap produk teknologi Sony di pasar China dan Amerika Serikat.
Selain itu, Sony juga melaporkan penjualan produk andalannya PlayStation 5 berada dibawah target selama kuartal April hingga Juni. Ini menimbulkan keprihatinan bahwa perusahaan mungkin perlu meningkatkan anggaran pemasaran untuk mencapai target penjualan 25 juta unit dalam tahun ini.
- Jokowi: Peluang Sektor Properti Indonesia Masih Sangat Besar
- Penerapan Sistem Tol Nirsentuh Masih Tunggu Roatex Hongaria
- Inflasi AS Diprediksi Naik Tipis, Nilai Kurs Rupiah Menguat 4 Poin
Serkan Toto, analis industri, menekankan pentingnya keberhasilan perilisan game PlayStation yang sangat dinantikan, seperti Spider-Man 2 pada musim gugur mendatang. Kesuksesan perilisan tersebut diharapkan dapat membantu Sony mengatasi tantangan dan meraih kesuksesan hingga tahun 2024. Kesuksesan besar justru dicatat oleh pesaing-pesaing Sony seperti Diablo IV dari Activision Blizzard dan film Barbie dari Warner Bros Pictures.
"Sekarang semua mata tertuju pada bagaimana Sony dapat meningkatkan jumlah pelanggan PlayStation dan perilisan Spider-Man di musim gugur. Game itu benar-benar harus dihadirkan untuk membawa Sony melewati liburan hingga 2024," ujar Toto, dilansir dari japantimer, Kamis, 10 Agustus 2023.
Kinerja keuangan Sony juga merosot 31% pada kuartal pertama, Meskipun pendapatan meningkat 33%, laba bersih mengalami penurunan sekitar 17%. Sony merevisi proyeksi pendapatan bersih sebesar 2% menjadi US$6 miliar atau sekitar Rp90 triliun untuk tahun ini. Namun, proyeksi tersebut masih di bawah ekspektasi, terutama karena penurunan proyeksi dalam bisnis sensor gambar dan juga bisnis film. Aksi mogok penulis dan aktor di Hollywood turut berkontribusi pada penurunan penjualan, karena berdampak pada penundaan rilis teater dan peluncuran serial TV.