terowongan.jpeg
Dunia

Pernah Jadi Tempat Main Anak-Anak 40 Tahun Lalu, Tempat Ini Rupanya Peninggalan Peradaban Romawi

  • Arkeologi tersebut telah emulai eksplorasi terhadap salah satu contoh infrastruktur air kuno terpanjang dan paling misterius di dunia Romawi

Dunia

Rizky C. Septania

ROMA - Anak anak di Naples diketahui sering bermain di gua dan terowongan yang terletak di bawah bukit Posillipo, Italia kisaran 40 tahun yang lalu. 

Satu hal yang tidak mereka ketahui saat itu adalah bahwa terowongan dan gua tempat mereka bermain rupanya tempat bersejarah peninggalan zaman Romawi.

Anak-anak yang kini tumbuh dewasa membagikan pengalaman mereka dengan tim arkeologi baru- baru ini.

Mengutip Live Science Selasa, 31 Januari 2023, tim arkeologi tersebut telah emulai eksplorasi terhadap salah satu contoh infrastruktur air kuno terpanjang dan paling misterius di dunia Romawi.

Terowongan tempat anak-anak bermain 40 tahun yang lalu menurut penemuan merupakan saluran air Roma yang terkenal. Saluran tersebut memasok air untuk mandi, minum, air mancur umum, dan kegiatan lainnya.

Terowongan bawah tanah itu dibangun selama periode sekitar setengah milenium, yakni kisaran tahun 300 SM hingga 200 M. Sebagai informasi, saluran air di sekitar bekas Kekaisaran Romawi sangat mudah dikenali hari ini berkat struktur lengkung bertingkatnya.

Adapun keajaiban arsitektur kuno ini hanya mewakili sebagian kecil dari sistem air yang sebenarnya, yakni sebagian besar infrastruktur masih berada di bawah tanah.

Di luar Roma, saluran air bawah tanah dan jalurnya kurang dipahami. Kesenjangan pengetahuan ini termasuk Aqua Augusta yang baru diselidiki yang  kemudian disebut saluran air Serino.

Saluran air Serino dibangun antara 30 SM dan 20 SM untuk menghubungkan vila-vila mewah dan pos-pos pinggiran kota di Teluk Napoli.

Adapun trayek saliran air Serino berada mengelilingi Naples dan mengalir ke tujuan liburan kuno Pompeii. Aqua Augusta diketahui telah menempuh jarak setidaknya 140 kilometer untuk membawa air ke orang-orang di sepanjang pantai maupun pedalaman.

Sayangnya, kompleks Aqua Augusta hampir tidak pernah dieksplorasi oleh para peneliti. Inilah yang  menjadikannya saluran air yang paling sedikit didokumentasikan di dunia Romawi.

Penemuan baru awal bulan ini oleh Cocceius Association, sebuah kelompok nirlaba yang terlibat dalam pekerjaan speleo-arkeologi mengungkap saluran air yang menarik ini.

Penemuan bermula ketika adanya laporan dari penduduk setempat yang biasa menjelajahi terowongan saat masih anak-anak. Saat memastikan, anggota asosiasi menemukan cabang saluran air yang membawa air minum ke bukit Posillipo dan ke pulau Nisida yang berbentuk bulan sabit.

Sejauh ini, sekitar 650 meter dari saluran air yang diawetkan dengan sangat baik telah ditemukan. Inilah menjadikannya Aqua Augusta yang paling lama dikenal.

Graziano Ferrari presiden Asosiasi Cocceius, mengatakan bahwa saluran Augusta mengalir cukup dekat ke permukaan. Inilah yang menyebabkan udara di dalamnya tetap bagus dan ada angin kencang sering bertiup di lorong.

Meski begitu, Ia menambahkan menjelajahi saluran air membutuhkan pengalaman caving yang cukup. Tantangan tersulit para speleolog dalam menjelajahi terowongan adalah menghindari jalinan duri di salah satu pintu masuk.

"Untungnya, pakaian caving cukup tahan duri. Setelah berhasil memasuki saluran, kami menghadapi tantangan caving normal, ada beberapa bagian di mana Anda harus merangkak merangkak atau masuk," tambahnya.

Terbaru, Wakil Presiden Asosiasi Ferrari dan Cocceius Raffaella Lamagna mendaftarkan beberapa penelitian ilmiah yang dapat dilakukan setelah saluran air ini ditemukan.

Dalam penelitian yang dilakukan, secara khusus, mereka akan dapat menghitung aliran air purba dengan presisi tinggi, mempelajari lebih lanjut tentang urutan letusan yang membentuk bukit Posillipo.

Selain itu, Ilmuwan juga bisa dan mempelajari endapan mineral di dinding saluran air.