Kaesang Pangarep (psi.id)
Nasional

Perolehan Suaranya Menjadi Polemik, Ini Jejak PSI

  • Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah kekuatan politik baru yang berkomitmen untuk mengembalikan politik ke tempat yang terhormat. KPU RI jika menurut jadwal yang telah ditetapkan, rekapitulasi suara Pemilu 2024 akan ditutup pada 20 Maret 2024. Dengan mendekati penutupan rekapitulasi suara Pemilu 2024, jumlah suara yang diperoleh oleh PSI mendapat sorotan.
Nasional
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah kekuatan politik baru yang berkomitmen untuk mengembalikan politik ke tempat yang terhormat. PSI lahir dari kesadaran bahwa politik sebuah tugas mulia untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua orang.

Atas dasar itu, PSI bertekad mengakhiri kekacauan politik masa kini dengan mengembalikan politik kepada nilainya yang luhur.

PSI bertujuan untuk mendekatkan politik dengan nilai-nilai kebijakan agar lagir negarawan yang mana seluruh pikiran dan Tindakan didasarkan atas kepentingan yang lebih besar unuk bangsa dan negara, tidak hanya sekedar kepentingan pribadi politik jangka pendek.

Visi, Misi, & DNA PSI

Visi

Visi PSI yaitu Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan, berkeragaman, berkeadilan, berkemajuan dan bermartabat.

Misi 

1. Menggalang kekuatan nasional melalui sebuah kepemimpinan politik yang ideologis, terorganisir, dan terstruktur.

2. Menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi.

3. Membangun kembali semangat republikanisme, merajut kembali rasa kebangsaan yang terserak, menanam kembali benih-benih idealisme, mendirikan kembali benteng-benteng kebhinnekaan dan membangun kembali pondasi gotong royong.

4. Mendorong martabat Indonesia dalam pergaulan internasional, sesuai prinsip politik bebas aktif dengan melibatkan kondisi geopolitik internasional yang sedang berkembang.

DNA PSI

1. Kebajikan (anti korupsi)

2. Keragaman (anti intoleransi)

Trilogi identitas PSI

1. Menebar kebajikan

2. Merawat keragaman

3. Meneguhkan solidaritas

Logo PSI

Banyak kalangan mengira logo PSI terisnpirasi dari gerakan sosialis demokrat internasional karena kemiripannya. Padahal, logo PSI terinspirasi dari ucapan salah satu pendiri bangsa ini.

“Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya. Dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya,” ungakap Soekarno.

Kalimat diatas diucapkan oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno pada pidatonya tanggal 29 Juli 1959 di Semarang. Dari sepenggal kalimat tersebutlah yang kemudian menjadi inspirasi PSI untuk mewujudkan logo PSI.

Logo PSI menampilkan segi empat berwarna merah dengan gambar tangan yang menggenggam bunga mawar putih di tengahnya. Huruf PSI memiliki huruf P yang terbuka.

Dilansir dari laman resmi PSI, pada Senin, 4 Maret 2024, warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian dan kejujuran, sementara warna hitam melambangkan kesetiaan, solidaritas, dan kekuatan. Tulisan PSI adalah singkatan dari Partai Solidaritas Indonesia, sedangkan huruf P yang terbuka melambangkan semangat dan keterbukaan partai bagi semua golongan dan kalangan.

Bunga mawar putih melambangkan solidaritas internasional. Lima kelopak luar melambangkan Pancasila, sementara tiga kelopak dalam menunjukkan Trisakti. Kepalan tangan putih melambangkan tekad yang suci, optimisme, serta pegangan menyerah dan memegang teguh prinsip dan cita-cita bangsa.

Rekam Jejak Pemilu

PSI memulai debutnya pada Pemilu 2019, dimulai dengan perolehan suara sebanyak 2.650.361 atau 1,89% dari total pemilih. Dalam hasil tersebut, PSI menempati peringkat ke-12 dari 16 partai politik yang berpartisipasi. Meskipun demikian, perolehan tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi Parliamentary Threshold (PT) yang ditetapkan sebesar 4%, sehingga PSI tidak berhasil memperoleh kursi di parlemen.

Namun, PSI berhasil meraih suara terbanyak di beberapa wilayah, termasuk enam provinsi yang memperbolehkannya masuk ke DPRD Provinsi, seperti Banten, DKI Jakarta, DIY, Bali, NTT, dan Sulawesi Utara, dengan total 13 provinsi secara keseluruhan.

Struktur Dewan Pimpinan Pusat PSI

Terbentuk struktur kepengurusan dengan beberapa nama yang diisi dalam jabatan-jabatan sebagai berikut:

Dewan Pembina

  1. Ketua: Jeffrie Geovanie
  2. Wakil Ketua: Grace Natalie
  3. Sekretaris Dewan Pembina: Raja Juli Antoni
  4. Anggota:
  • Giring Ganesha
  • Isyana Bagoes Oka

Mahkamah Partai

  1. Ketua: Eko Sri Raharjo
  2. Sekretaris: Fenty Noverita Indrawaty
  3. Anggota:
  • Fetty Retnofati Senjaya
  • Gatot Goei
  • Raja Juli Antoni

Dewan Pimpinan Pusat

  1. Ketua Umum: Kaesang Pangarep
  2. Sekretaris Jenderal: Raja Juli Antoni
  3. Bendahara Umum: Suci Mayang Sari

Polemik Penambahan Suara PSI

KPU RI jika menurut jadwal yang telah ditetapkan, rekapitulasi suara Pemilu 2024 akan ditutup pada 20 Maret 2024. Dengan mendekati penutupan rekapitulasi suara Pemilu 2024, jumlah suara yang diperoleh oleh PSI mendapat sorotan.

PSI yang pada awalnya diperkirakan tidak lolos ambang batas suara Pemilu 2024, telah mengalami peningkatan suara yang sangat signifikan.

Berdasarkan rekapitulasi sementara yang disampaikan oleh KPU, pada Senin, 4 Februari 2024, pukul 07.00 WIB, PSI telah meraih 3,13% suara dari pemilihan anggota DPR RI. Pada periode waktu tersebut, persentase suara yang telah terhitung mencapai 65,73%.

PSI hanya memerlukan kurang dari satu persen suara, yaitu 0,87 persen, untuk mencapai ambang batas parlemen sebesar 4%. Jika mencapai ambang batas tersebut, PSI akan mendapatkan kursi di DPR RI untuk pertama kalinya.

Meningkatnya suara PSI telah menciptakan kehebohan di kalangan publik. Terkait dengan kontroversi peningkatan suara PSI, Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menganggap kondisi tersebut sebagai hal yang wajar.

Grace mempertanyakan pihak-pihak yang tendesius dengan perolehan suara PSI saat ini.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” ungkap Grace Natalie, dikutip dari Antara.

Grace menambahkan berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih merekapitulasi suara para pemilih dalam Pemilu 2024.

Namun Grace yakin PSI dapat mencapai ambang batas parlemen.

“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ucapnya.

Menurut Grace, perbedaan tersebut tidak hanya dialami PSI, tetapi juga dialami oleh partai-partai lain. Grace menyebut, menurut hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih tinggi dalam rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.