Perputaran uang di MLM capai Rp14 triliun sebulan
Jakarta–Bisnis penjualan langsung atau direct selling (multilevel marketing/MLM) dalam negeri diyakini memiliki prospek yang cerah dan akan semakin berkembang. Andrew Susanto, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI), menjelaskan terlepas dari pro kontra yang terjadi di masyarakat, industri penjualan langsung tetap tumbuh subur di masa-masa sulit. Kegairahan industri ini menjadi bukti kontribusi ekonomi yang […]
Industri
Jakarta–Bisnis penjualan langsung atau direct selling (multilevel marketing/MLM) dalam negeri diyakini memiliki prospek yang cerah dan akan semakin berkembang.
Andrew Susanto, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI), menjelaskan terlepas dari pro kontra yang terjadi di masyarakat, industri penjualan langsung tetap tumbuh subur di masa-masa sulit. Kegairahan industri ini menjadi bukti kontribusi ekonomi yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Sistem penjualan langsung menjadi pilihan usaha di saat krisis ekonomi melanda negeri. Hal ini mengingat penjualan langsung menjadi pilihan berwirausaha dengan modal minimal. Selama enam tahun ini, AP2LI telah berhasil jadi wadah pembentukan mental wirausaha tangguh dengan program pelatihan yang berkualitas.
Sehingga tidaklah aneh jika sampai saat ini kegairahan akan sistem Penjualan Langsung tetap tinggi di tahun 2020 dan sampai tahun-tahun mendatang.
“Terbukti dari proses permohonan verifikasi dalam rangka penerbitan SIUPL (Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung) yang dilakukan oleh AP2LI mencapai lebih dari 60 perusahaan sepanjang 2019. Hal itu menjadi penting karena dengan menjalankan MLM sesuai aturan akan memperkuat bisnis sebagai salah satu industri yang bisa membantu perekonomian nasional,” kata Andrew dalam keterangan resmi, Senin (25/2).
Andrew menambahkan, di tahun 2020 pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah dalam rangka mengawal dan menjaga MLM yang aman dan sehat.
Ia juga menyebut sepanjang tahun lalu pertumbuhan penjualan langsung atau MLM (multi level marketing) masih tinggi. Pertumbuhan industri MLM ini ditopang semakin sadarnya masyarakat terhadap MLM dan regulasi yang semakin jelas.
Andrew menambahkan sepanjang tahun lalu industri MLM tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penopangnya karena semakin banyaknya perusahaan MLM baik lokal maupun luar negeri yang masuk ke Indonesia.
“Saat ini, data terakhir perputaran uang di industri penjualan langsung itu sampai Rp14 triliun per bulan,” pungkasnya.