Persaingan Makin Sengit, TikTok Kembangkan Saingan Instagram
- Media sosial populer asal China, TikTok dikabarkan tengah mengembangkan aplikasi berbagi foto seperti Instagram miliknya sendiri.
Tekno
BEIJING - Media sosial populer asal China, TikTok dikabarkan tengah mengembangkan aplikasi berbagi foto seperti Instagram miliknya sendiri. Pengembangan ini bocor setelah beredar kabar mengenai akan datangnya refrensi terkait foto TikTok di kode back-end-nya.
Dalam sebuah notifikasi, TikTok menuliskan bahwa aplikasi foto TokTok akan segera rilis. "Kami berharap dapat membantu Anda mendapatkan pemirsa baru di aplikasi baru. Jika tombol aktif, kami akan menyinkronkan foto publik Anda ke aplikasi baru, baik Anda menutupnya pop-up atau tidak," tulis pemberitahuan tersebut.
Pengembangan layanan baru berbagi foto ala TikTok tampaknya mengikuti langkah Instagram yang terlebih dahulu mengembangkan layanan video pendek ala TikTok, Reels sebagai fitur aplikasinya.
Meski demikian, TikTok mengaku pengembangan ini bukanlah hal baru. Pasalnya, TikTok sebelumnya telah memiliki fitur slide foto untuk menayangkan gambar.
Perlu dicatat pula, inovasi pada platform media sosial hanyalah siklus konstan dari satu aplikasi yang mencuri ide dari aplikasi lain hingga semua aplikasi menjadi aplikasi yang sama.
- Mobil Listrik Xiaomi Bakal Resmi dirilis 28 Maret
- Integrasi Tol Japek-MBZ Pangkas 60 Persen Waktu Perjalanan
- Sukses! Penonton Oscar Award ke-96 Tertinggi dalam Empat Tahun Terakhir
Penurunan Jumlah Pengunduh
Langkah TikTok untuk mengembangkan fitur mirip instagram terjadi saat aplikasi ini tengah menghadapi pertempuran paling agresif. Hal tersebut berlaku hingga saat ini.
Menurut data dari firma intelijen pasar Sensor Tower tahun 2023, untuk pertama kalinya sejak tahun 2020, TikTok memiliki
lebih sedikit unduhan aplikasi baru pada tahun 2023 dibandingkan Instagram.
Dalam laporan yang dikutip dari Financial Times, unduhan TikTok hanya tumbuh 4 persen pada tahun 2023 dibandingkan Instagram yang sebesar 20 persen. Adapun sebagian dari pertumbuhan tersebut dapat dikaitkan dengan strategi peniru Instagram.
Di samping itu, TikTok juga menghadapi potensi larangan di negara Adidaya, AS. Sebagaimana diketahui, anggota parlemen sedang berupaya untuk meloloskan Undang-undang Melindungi Orang Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing.
Undang undang tersebut tentunya akan melarang TikTok dan semua aplikasi lain yang berbasis di Tiongkok, Korea Utara, Rusia, dan Iran dari toko aplikasi AS.
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa jika Kongres meloloskan larangan tersebut, dia akan menandatanganinya menjadi undang-undang. Sebagai tanggapan, TikTok mendorong penggunanya di AS untuk menghubungi perwakilan mereka untuk “menghentikan penutupan TikTok.”
Belum diketahui apakah upaya TikTok untuk meniru Instagram akan berhasil seperti yang dilakukan buku pedoman peniru Instagram. Namun aplikasi ini berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan pengaruhnya bagi pengguna di AS.