Wishnutama Kusubandio, Dewan Penyantun Pijar Foundation
Nasional

Persiapan Bonus Demografi, Pijar Foundation Bekali Talenta Sambut Masa Depan

  • Dalam mempersiapkan bonus demografi tersebut, diperlukan adanya kolaborasi dari seluruh pihak.

Nasional

Bintang Surya Laksana

JAKARTA- Indonesia tengah menantikan bonus demografi tahun 2030 - 2040,  di mana total penduduk produktif  diprediksi akan mencapai 64persen dari 297 juta jiwa. Bahkan menurut laporan McKinsey & Co, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia. 

Indonesia juga disebut memiliki potensi pasar senilai US$1,8 triliun atau setara dengan Rp27 kuadriliun (kurs Rp15.000) pada sektor layanan konsumen, agrikultur dan perikanan, sumber daya, serta pendidikan.

Dalam mempersiapkan bonus demografi tersebut, diperlukan adanya kolaborasi dari seluruh pihak. Pijar Foundation,organisasi nirlaba membekali talenta untuk menghadapi tantangan masa depan, memahami pentingnya pemberdayaan juga kolaborasi strategis untuk menyatukan berbagai ide, inova5 Rekomendasi Film yang Tayang di Bioskop Juli 2023

Ferro Ferizka, Executive Director Pijar Foundation, mengungkapkan, “Pijar Foundation bercita-cita untuk turut mewujudkan masa keemasan Indonesia di 2045.” 

“kami yakin kolaborasi adalah kunci, dan kami tidak mungkin melakukan ini sendiri karena kami tahu Indonesia tidak kekurangan orang pintar dengan ide-idenya,” tambah Ferro. 

Namun dalam bersiap mennghadapi bonus demografi tersebut, Wishnutama Kusubandio, Anggota Dewan Penyantun Pijar Foundation dan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menekankan bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar, belum tentu semua warga dapat menikmatinya. 

“Untuk mewujudkan dampak ekonomi yang dirasakan oleh seluruh masyarakat, penting bagi pemerintah untuk mendorong hilirisasi ekonomi digital, sehingga dapat memberikan dampak positif yang luar biasa bagi kemajuan bangsa dalam berbagai aspek,” ujar Wishnutama.

Sebagai langkah untuk mewujudkan cita-cita Indonesia 2045, Pijar Foundation telah meluncurkan tiga program tetap pada bidang edukasi, inovasi, dan kebijakan.

Program pertama adalah Future Skills. Program tersebut merupakan program edukasi dan pengembangan keterampilan online. Program ini menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra dari berbagai sektor, termasuk perusahaan, startup, NGO, dan komunitas. Future Skills memiliki sejumlah program seperti Future Skills for University yang telah diikuti 46.659 peserta dari 917 universitas dan 92 mitra melalui 205 kelas. Selain itu, Program Executive Business School juga berkontribusi dengan melibatkan 31 peserta tingkat eksekutif dari perusahaan teknologi dan telekomunikasi, serta 13 mentor yang memberikan pembelajaran melalui 10 kelas asinkronus dan 5 kelas sinkronus.

Selanjutnya adalah program Global Future X telah mengadakan beberapa program di bawahnya yang sangat beragam. Salah satunya adalah Global Future Fellows (GFF). Program ini telah menghasilkan 14 ide kolaboratif yang diinisiasi oleh para fellows, yang mencakup kampanye publik, advokasi kebijakan, kemitraan B2B, dan satu white paper yang memberikan rekomendasi kebijakan.

Program Townhall Muda

Selanjutnya, ada Program Gerakan "Townhall Muda" yang telah diadakan di 8 titik di Indonesia, mencakup 24 kota, pada tahun 2023. Program ini menghasilkan 8 forum diskusi, 8 proyek kolaborasi antara pemuda, dan melibatkan lebih dari 1200 pemuda serta 30 mitra. Hasil dari program ini adalah sebuah dokumen Rekomendasi Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Terakhir, ada Program Policy Dialogue Series yang berfokus pada peran Generasi Z dalam kebijakan publik dan masa depan Indonesia. Acara ini telah melibatkan lebih dari 80 peserta, termasuk mahasiswa baru lulus, pencari kerja, dan lebih dari 15 penerima penghargaan dari seluruh kampus di Indonesia.

Terakhir adalah program Lestar. Program ini memiliki beberapa program di bawahnya yang berfokus pada pengembangan bisnis dan inovasi. Program-program tersebut meliputi program inkubasi bisnis PLN Elevation yang telah mengembangkan 10 startup berfokus pada bidang keberlanjutan. Selain itu, ada Venture Factory for Scholars yang saat ini sedang berlangsung dan telah berhasil menarik ratusan startup yang berbasis inovasi dan riset. Selain itu, Lestari juga menyelenggarakan kompetisi LPDP Business Competition dengan partisipasi dari 3.500 peserta yang membuat business plan.

Mengutip dari situs resmi Universitas Sebelas Maret (UNS), Bonus demografi juga berarti tantangan akan persaingan kerja semakin terbuka dan keras. Oleh karena itu, mempersiapkan talenta yang dapat bersaing dalam menyambut bonus demografi harus dimulai dari sekarang.

Wishnutama menyebutkan, “Salah satu cara terpenting untuk menyiapkan talenta untuk masa depan, yaitu dengan pendidikan.”