Persiapan Konstruksi Stasiun Thamrin, Catat Rekayasa Lalu Lintasnya
JAKARTA – PT Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta (Perseroda) tengah mempersiapkan pembangunan Stasiun Thamrin. Pada pembangunan proyek MRT fase kedua ini, perseroan bakal membongkar jembatan penyerangan orang Bank Indonesia (BI) dan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar proyek pekerjaan. Berdasarkan keterangan resmi, perseroan menyebutkan akan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas selama masa pembongkaran […]
Nasional
JAKARTA – PT Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta (Perseroda) tengah mempersiapkan pembangunan Stasiun Thamrin. Pada pembangunan proyek MRT fase kedua ini, perseroan bakal membongkar jembatan penyerangan orang Bank Indonesia (BI) dan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar proyek pekerjaan.
Berdasarkan keterangan resmi, perseroan menyebutkan akan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas selama masa pembongkaran tersebut. Pembongkaran itu akan dilakukan selama 16 hari, terhitung mulai Jumat, 4 September 2020.
“Selama pekerjaan pembongkaran berlangsung, akan dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan MH Thamrin. Mulai dari simpang Jalan Kebon Sirih hingga simpang Jalan Medan Merdeka,” jelas perseroan, Rabu, 2 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Nantinya, pembongkaran dilakukan dalam lima tahap. Tahap pertama akan berlangsung mulai 4-9 September. Pada tahap ini lingkup pekerjaannya yaitu pembongkaran tangga sisi barat.
Pekerjaan ini akan menutup tiga lajur kendaraan sehingga menyisakan dua lajur kendaraan dan satu lajur transjakarta sisi barat. Selama periode ini, lalu lintas akan dialihkan mulai pukul 23.00 sampai dengan 04.00 WIB.
Tahap kedua yang akan berlangsung selama empat hari, terhitung mulai 10-14 September. Di tahap ini akan mengerjakan pembongkaran tangga media tengah. Pekerjaan ini akan menutup dua lajur kendaraan dan satu lajur transjakarta sehingga menyisakan tiga lajur kendaraan pada sisi barat. Pada tahap ini, lalu lintas akan dialihkan mulai pukul 23.00 sampai dengan 04.00 WIB.
“Tahap ketiga yang akan berlangsung selama tujuh hari (10-17 September 2020) dengan pekerjaan pembongkaran tangga sisi timur. Pekerjaan ini akan menutup tiga lajur kendaraan pribadi sehingga menyisakan dua lajur kendaraan pribadi dan satu lajur transjakarta sisi timur,” jelas perseroan.
Kemudian tahap keempat akan berlangsung pada tanggal 18 September 2020. Lingkup pekerjaan pada tahap ini yaitu pengangkatan gelagar dan kolom sisi barat. Pekerjaan ini akan menutup semua lajur lalu lintas sisi barat Jalan M.H. Thamrin, termasuk lajur Transjakarta, pada pukul 23.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB.
Terakhir, tahap kelima akan berlangsung pada 19 September 2020. Perseroan akan melakukan pekerjaan pengangkatan gelagar sisi timur serta kolom median tengah dan timur. Pekerjaan ini akan menutup semua lajur lalu lintas sisi timur Jalan MH Thamrin, termasuk lajur transjakarta.
Menurut penjelasan perseroan, penutupan jalur akan dilakukan pada pukul 23.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB.
“Selama pelaksanaan tahap keempat dan kelima, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas bagi masyarakat umum. Sebelum pekerjaan dilakukan, tim akan memasang rambu-rambu lalu lintas serta pembatas jalan demi kenyamanan bersama,” tulis perseroan.
Untuk diketahui, pembangunan MRT fase kedua ini terdiri dari sembilan stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Grogol, Kota, Mangga Dua, Ancol, dan satu depo di Ancol Barat.
Saat ini, tengah dilakukan pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas. Pembangunan kedua stasiun ini diharapkan rampung dan dapat dioperasikan pada Maret 2025 mendatang.