Lomba melamun di Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Gaya Hidup

Pertama di Indonesia! Lomba Melamun Bakal Digelar di Solo

  • Apakah Anda hobi melamun? Jika iya, kini sudah ada lombanya lho di Indonesia.

Gaya Hidup

Chrisna Chanis Cara

SOLO—Apakah Anda hobi melamun? Jika iya, kini sudah ada lombanya lho di Indonesia. Ya, Kota Solo bakal menggelar lomba melamun pada 5 Maret 2023 mendatang. Lomba itu diisiasi sebuah tempat kursus bahasa Korea di Solo, Jinju Academy. 

Lomba tersebut sontak menjadi perbincangan publik karena dinilai unik. Selama 60 menit, peserta hanya boleh terdiam atau melamun tanpa boleh melakukan aktivitas seperti bicara, makan/minum atau bermain HP. Peserta juga tidak boleh tidur dan mengganti posisi secara berlebihan. 

Jinju Academy dalam Instagram resminya mengatakan kompetisi tersebut adalah kali pertama di Indonesia. Mereka mengadopsi lomba serupa di Korea Selatan pada 2021 dan 2022 lalu. Saat itu puluhan warga Korea Selatan mengikuti lomba melamun di Jeju, kawasan di selatan semenanjung Korea yang berlingkungan tenang.  

Jinju Academy sendiri bakal menggelar lomba di kantornya yang terletak Jalan DI Panjaitan No.44 Gilingan, Banjarsari, Solo. Lomba terbuka untuk umum dengan usia minimal enam tahun. Jinju mewajibkan pendampingan orang tua bagi peserta berusia 6-17 tahun. “Jinju menargetkan 40 peserta,” ujar Jinju dalam keterangannya. 

Lalu bagaimana cara menentukan pemenang lomba melamun? Panitia akan menilainya dari sejumlah aspek mulai dari ketahanan/durasi melamun, kestabilan denyut jantung hingga pose terunik. “Denyut jantung akan diukur dengan alat setiap 15 menit.” 

Pemenang akan diganjar hadiah total Rp1 juta, trial kelas bahasa Korea dan voucher diskon kursus hingga 30%. Peserta tak dipungut biaya untuk mengikuti lomba. Lomba melamun sejatinya muncul sejak 2014 dan diinisi seniman Korea Selatan, Woopsyang. Kegiatan itu sebagai bentuk protes masyarakat setempat terhadap hidup yang serba cepat dan penuh tekanan. 

Woopsyang mengatakan lomba melamun dibutuhkan, terutama ketika dunia sedang dilanda bencana seperti pandemi Covid-19. Saat pandemi, tingkat stres warga memang cenderung meningkat sehingga butuh olah jiwa untuk kesehatan mental.