Dari ki-ka : Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia Edhi Tjahja Negara, Presiden Direktur Utama Zurich Syariah Hilman Simanjuntak, Direktur Zurich Topas Life Budi Darmawan, dan Country Manager Zurich Indonesia Chris Bendl dalam konferensi pers pemaparan kinerja dan strategi bisnis di Jakarta pada Kamis, 25 Mei 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Industri

Pertama di Indonesia, Zurich Luncurkan Produk Asuransi Parametrik Indeks Cuaca untuk Petani

  • Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia Hilman Simanjuntak mengatakan, dari produk-produk baru yang dikembangkan pihaknya, salah satu yang menjadi inovasi pertama di Indonesia adalah produk asuransi parametrik indeks cuaca.
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Zurich Asuransi Indonesia jadi perusahaan pertama di dalam negeri yang meluncurkan produk perlindungan parametrik indeks cuaca untuk para petani.

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia Hilman Simanjuntak mengatakan, dari produk-produk baru yang dikembangkan pihaknya, salah satu yang menjadi inovasi pertama di Indonesia adalah produk asuransi parametrik indeks cuaca.

Asuransi ini dikhususkan untuk para petani yang kerap kali menghadapi risiko perubahan cuaca dalam aktivitas produktifnya.

Disampaikan oleh Hilman, Zurich Indonesia selalu fokus pada tiga hal, yaitu inovasi, simplifikasi, dan kebutuhan nasabah.

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah di segmen petani, sekaligus menjadi inovasi perusahaan, Zurich pun memutuskan untuk mengeluarkan produk baru yang bahkan belum tersedia di Indonesia.

Produk asuransi parametrik indeks cuaca ini pun menjadi salah satu produk yang diusung oleh Zurich sebagai implementasi dari semangat keberlanjutan yang saat ini tengah digaung-gaungkan.

Hilman pun menyebutkan bahwa produk ini diinisiasi untuk memperluas inklusi asuransi di Indonesia karena penetrasi industri proteksi di dalam negeri bahkan belum mencapai 10%.

"Tujuannya adalah untuk memperluas coverage kita dan juga memberikan edukasi yang lebih luas. Hingga saat ini, kami sudah meng-cover sekitar 1.500 petani kopi di Aceh," ujar Hilman dalam acara media gathering di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.

Hilman menjelaskan, produk ini dirilis dengan menggunakan parameter teknologi dalam pelaksanaannya.

Mengingat petani adalah profesi yang sangat rentan terhadap cuaca yang ekstrem, produk ini dirancang untuk memberi proteksi kepada risiko tersebut.

Ketika curah hujan di lahan petani yang menjadi nasabah mengalami curah hujan yang terlalu kecil atau terlalu tinggi dan dapat berdampak negatif kepada hasil taninya, maka Zurich Indonesia akan memberikan benefit melalui klaim premi.

"Kami menggunakan satelit cuaca yang kemudian kita pantau datanya, dan setiap bulan kita share datanya kepada para petani. Kalau ada hari-hari yang curah hujannya memicu parameternya, artinya kami harus membayar santunannya," kata Hilman.

Sebagai informasi, sepanjang 2022, PT Zurich Asuransi Indonesia telah membayar klaim premi asuransi hingga Rp1,3 triliun.

Jika dispesifikasikan, pembayaran tersebut terdiri dari klaim asuransi umum sebesar Rp1,1 triliun, asuransi jiwa Rp99,7 miliar, dan asuransi syariah Rp85,6 miliar.

Pembayaran klaim dari Zurich tercatat meningkat 4,6% secara year-on-year (yoy) sementara pendapatan premi bruto meningkat 4,3% yoy. 

Selain menjadi perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang mengeluarkan produk parametrik indeks cuaca, Zurich pun menjadi yang pertama kalinya melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah (UUS).