Pertama di Luar Amerika, Tesla Bangun Pabrik Baterai Canggih di China
- Proyek ini menjadi tanda pertama Tesla dalam membangun mega pabrik penyimpanan energi di luar Amerika Serikat.
Tekno
JAKARTA - Tesla mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik baru Megapack di Shanghai. Pembangunan ini merupakan langkah besar perusahaan dalam memperluas dominasinya dalam industri penyimpanan energi.
Pabrik ini diharapkan mampu memproduksi 10.000 Megapack per tahun, setara dengan 40 GWh penyimpanan energi.
Proyek ini menjadi tanda pertama Tesla dalam membangun mega pabrik penyimpanan energi di luar Amerika Serikat.
Dilansir dari Xinhua, Kamis, 18 April 2024, Megapack merupakan baterai penyimpanan energi dengan kapasitas jumbo dan daya tahan lama.
Teknologi ini telah menjadi salah satu solusi krusial dalam mengatasi tantangan dalam penyediaan energi listrik.
Dengan kapasitas yang besar dan kemampuan untuk menyimpan energi secara efisien, Megapack mampu menstabilkan jaringan listrik dengan mengimbangi fluktuasi dalam pasokan energi, serta membantu mencegah pemadaman listrik di berbagai wilayah.
- Dampak Abu Vulkanik, Operasional Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- BBNI Jelaskan Penggunaan Dana dari Global Bond Senilai Rp8 Triliun
- OJK: Dampak Konflik Iran - Israel ke Lembaga Jasa Keuangan RI Minim
Dalam konteks pertumbuhan pesat kebutuhan akan energi, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, peran Megapack menjadi semakin penting.
Dengan kemampuannya untuk menyediakan energi yang andal dan terjangkau, Megapack memberikan kontribusi besar dalam mendukung transformasi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan dan dapat diandalkan.
Komitmen Pasar
Rencana produksi massal dijadwalkan akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025. Dengan pembangunan pabrik baru ini, Tesla menegaskan komitmennya terhadap pasar China dan upaya mereka dalam memperluas jangkauan penyimpanan energi perusahaan.
Sebelumnya Tesla telah memulai pembangunan Shanghai Gigafactory pada Januari 2019.
- Dampak Abu Vulkanik, Operasional Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- BBNI Jelaskan Penggunaan Dana dari Global Bond Senilai Rp8 Triliun
- OJK: Dampak Konflik Iran - Israel ke Lembaga Jasa Keuangan RI Minim
Pabrik ini memperoleh pengakuan sebagai perusahaan mobil asing pertama yang diizinkan untuk sepenuhnya dimiliki di China.
Shanghai Gigafactory telah terbukti sangat efisien, dengan pengiriman batch pertama kendaraan buatan China hanya dalam waktu satu tahun pasca beroperasi.
Langkah Tesla ini bukan hanya mencerminkan ambisi perusahaan dalam memimpin industri penyimpanan energi, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk berperan dalam mengatasi tantangan energi global dengan teknologi yang inovatif.
Dengan adanya pabrik Megapack baru di Shanghai, harapan untuk lebih lanjut menggerakkan revolusi energi terbarukan di China semakin memungkinkan.