Pertama Kali Dalam Sejarah, Perusahaan Terbuka Beli Bitcoin Hingga Rp8,8 Triliun
Awalnya, CEO Microstrategy Inc, Michael Saylor sempat skeptis dengan kehadiran bitcoin.
JAKARTA – Microstrategy Inc, perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham Amerika Serikat, National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ) membeli sebanyak 55.226 bitcoin senilai US$600 juta atau setara Rp8,8 triliun.
Awalnya, CEO Microstrategy Inc, Michael Saylor sempat skeptis dengan kehadiran bitcoin. Namun, dalam beberapa wawancara terakhirnya, ia bahkan meyakini bahwa bitcoin lebih baik dibandingkan dengan emas.
Microstrategy baru-baru ini membuat sejarah menjadi perusahaan publik pertama yang menghabiskan banyak uang dalam membeli bitcoin. Pembelian pertama diumumkan pada 11 Agustus lalu untuk 21.454 bitcoin dengan harga keseluruhan US$250 juta. Kemudian, Microstrategy telah membeli 16.796 bitcoin dengan total US$175 juta dalam waktu 17 jam saja.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menanggapi hal ini, perusahaan bitcoin dan crypto exchanger di Indonesia, Indodax angkat suara. CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan, dengan semakin dekatnya resesi ekonomi secara global ini mulai ada tren diversifikasi aset, khususnya di berbagai perusahaan terbuka untuk mengamankan kekayaan. Salah satu caranya adalah membeli bitcoin.
“Bitcoin di Eropa maupun benua lain menjadi salah satu favorit aset yang dipegang dalam menyiapkan diri menghadapi resesi. Karena performa bitcoin cenderung stabil dan menguat dalam 10 tahun terakhir,” kata Oscar di Jakarta, Senin 21 September 2020.
Ia bilang para fund manager di seluruh dunia mulai berpandangan sebagian aset dialihkan ke mata uang kripto merupakan salah satu langkah yang strategis. Menurutnya sistem ekonomi yang saling terhubung membuat aset apapun saling terhubung juga, kecuali emas dan bitcoin.
Bitcoin Dinilai Lebih Baik Dari Emas
Dalam wawancaranya di media Amerika Serikat, CEO Microstrategy Michael Saylor mengatakan bahwa bitcoin lebih baik dari pada emas. Bagi dia, Bitcoin merupakan mata uang yang lebih pintar, lebih kuat dan lebih cepat bergerak naik dari pada emas.
Sementara, Oscar menilai orang-orang sudah mengetahui bahwa bitcoin memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah memiliki kemudahan likuiditas.
“Bitcoin bahkan lebih liquid dari pada emas fisik. Kalau sewaktu-waktu kita perlu uang darurat, maka lebih mudah untuk diperjual-belikan,” ucapnya.
Sebelumnya, investor-investor kakap AS dan belahan dunia lain sudah lebih dulu melakukan hal yang sama, sebut saja seperti investor ternama Paul Tudor Jones. Tak sedikit juga diantara investor tersebut yang awalnya skeptis dengan kehadiran bitcoin.
Lebih lanjut Oscar menjelaskan bahwa akses untuk memiliki bitcoin terbuka untuk siapapun. Baik itu investor individu yang awam ataupun yang sudah mahir, serta perusahaan atau korporasi sekalipun. (SKO)