Pertama Sejak COVID-19, Keyakinan Konsumen Tembus Level Optimistis
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) April 2021 mengindikasikan indeks keyakinan konsumen (IKK) kembali memasuki zona optimis etelah dalam satu tahun terakhir berada pada zona pesimis.
Industri
JAKARTA – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) April 2021 mengindikasikan indeks keyakinan konsumen (IKK) kembali memasuki zona optimis etelah dalam satu tahun terakhir berada pada zona pesimis.
Pada April 2021, IKK mencapai 101,5, meningkat dari 93,4 pada bulan sebelumnya.
“IKK April 2021 juga merupakan angka optimisme pertama kali sejak IKK masuk zona pesimis pada April 2020,” kata Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Senin 10 Mei 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Perkembangan tersebut ditopang oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2021 yang tercatat sebesar 122,6, tumbuh dari 114,1 pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik meskipun masih berada di zona pesimis (<100). Terbukti dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) April 2021 yang menjadi sebesar 80,3 dari sebelumnya sebesar 72,6.
Pada April 2021, konsumen memprakirakan ekspansi kegiatan usaha secara umum pada 6 bulan yang akan datang meningkat. Responden juga memprakirakan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang akan meningkat.
Adapun, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi pada April 2021 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 74,4% menjadi 75,5%.
Sedangkan, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan tercatat relatif stabil di angka 14,8%. Di sisi lain, rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang menurun dari 11,0% pada bulan sebelumnya menjadi 9,7% pada April 2021.
“Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan meningkat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan,” tambah Erwin.