Pertamax Green 95 Dijual, Pertamina Minta Pembebasan Cukai Etanol
- PT Pertamina Patra Niaga berharap diberikan pembebasan bea cukai untuk etil alkohol atau etanol yang berguna untuk bahan campuran Pertamax Green Ron 95 yang telah diluncurkan Pertamina.
Energi
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga berharap diberikan pembebasan bea cukai untuk etil alkohol atau etanol yang berguna untuk bahan campuran Pertamax Green Ron 95 yang telah diluncurkan Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, permohonan pembebasan bea cukai itu sudah disampaikan kepada otoritas fiskal seiring dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan bauran energi bersih dari bahan baku tetesan tebu tersebut.
“Terkait dengan insentif cukai ini sekarang sedang dalam proses finalisasi,” kata Riva saat ditemui di acara peluncuran produk di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.
- Kasus Korupsi CPO, Airlangga Dicecar 46 Pertanyaan Selama 12 Jam
- Korut Luncurkan Rudal, Tensi di Semenanjung Korea Meningkat
- Penjualan Seret, Laba LPCK Ambruk 67 Persen
- Saham Perusahaan Afiliasi MITI, Mutu International Siap Melantai di Bursa
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 158/PMK.010/2018, etanol merupakan barang kena cukai dengan tarif Rp20.000 per liter baik produksi dalam negeri maupun impor. Sehingga, tarif cukai etanol untuk 1 liter Pertamax Green 95 yang memiliki kadar etanol 5 persen (E5) yakni sebesar Rp1.000.
Adapun dalam PMK tersebut, etanol yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang hasil akhir yang bukan barang kena cukai, termasuk BBM, dapat dimintakan pembebasan cukai.
Maka kta Riva, dukungan regulasi pemerintah sangat diperlukan untuk mendorong pemanfaatan bioetanol, misalkan penetapan cukai etanol hingga pengaturan formula harga jual.
Pertamina Green
Adapun sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi memperkenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru campuran etanol 5% (E5) RON 95 yang diberi nama Pertamax Green 95.
Pertamina Patra Niaga bersama PTPN X sebagai anak usaha Holding Perkebunan Nusantara telah memliki pabrik bioetanol yaitu PT Energi Agro Nusantara (Enero).
Sementara itu, Riva menuturkan etanol yang diproduksi di dalam negeri mencapai 30 ribu KL per tahun. Sementara untuk pasokan yang diperlukan untuk campuran Pertamax Green 95 hanya 12 ribu KL.
Sebagai uji coba Pertamina menargetkan penjualan Pertamax Green sebanyak 400 kilo liter (KL) perhari di Jakarta dan Surabaya. Namun, Riva melihat, potensi penjualan gasoline RON 95 cukup besar yakni di kisaran 700 liter hingga 1.000 KL per hari.
Pertamax Green 95 dibanderol dengan harga Rp13.500 per liter. Adapun selama uji coba, penjualan Pertamax Green 95 tersebar di 15 lokasi yakni 10 SPBU di Surabaya dan 5 SPBU Jakarta.