Pertamina: Ahok Tak Dapat THR Lebaran
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama dan seluruh jajaran direksi dan komisaris tidak akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2020.
Industri
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama dan seluruh jajaran direksi dan komisaris tidak akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2020.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan THR Lebaran kali ini tidak akan diberikan untuk seluruh jajaran direksi dan komisaris, serta dewan pengawas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
“Kami, juga seluruh BUMN menerapkan, seluruh direksi dan komisaris, dewan pengawas tidak ada THR,” ungkapnya dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR secara daring di Jakarta, Selasa, 21 April 2020.
Kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor S-255/MBU/04/2020 tentang Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Direksi dan Dewan Komisaris BUMN tahun 2020.
Menurut Nicke, THR tersebut akan dialokasikan untuk menambah anggaran penanganan pandemi virus corona (COVID-19).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Belanja Modal Dipangkas
Selain itu, pihaknya juga memotong anggaran investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan sebesar 23% untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Tahun lalu, manajemen Pertamina menganggarkan belanja modal periode 2020 senilai US$8 miliar setara Rp120 triliun. Mayoritas capex akan digunakan untuk investasi di sektor hulu.
Penghematan oleh Pertamina dimulai dari penyusunan prioritas anggaran biaya investasi, melanjutkan proyek strategis nasional, dan memaksimalkan capex ke pembiayaan proyek jangka cepat.
Sementara untuk biaya pagu belanja operasional (operational expenditure/opex), penghematan sebesar 30% diambil oleh Pertamina sebagai upaya merelaksasi arus kas perusahaan.
Sedangkan untuk menjamin ketersedian migas dan produksi bahan bakar minyak (BBM), Nicke menjelaskan pihaknya terus bekerja keras dengan membuat beberapa strategi.
Inisiatif strategi untuk bisnis hulu, di antaranya dengan menahan laju penurunan alami (natural decline) produksi crude, tetap melakukan eksplorasi secara selektif, melaksanakan improved oil recovery (IOR), dan akuisisi aset atau cadangan migas perusahaan migas.
Di sisi lain, pihaknya juga membuat inisiatif untuk bisnis pengolahan dengan cara menurunkan kapasitas operasi kilang minyak, melakukan efisiensi energi dengan mengkonversi fuel, dan melakukan pemeliharaan serta perbaikan kilang. (SKO)