Pertamina Akan Bor 2 Sumur Migas Non Konvensional di Blok Rokan
- PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding hulu migas PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat akan melakukan pengeboran dua sumur Migas Non Konvensional (MNK) di Blok Rokan.
Nasional
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding hulu migas PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat akan melakukan pengeboran dua sumur Migas Non Konvensional (MNK) di Blok Rokan.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Muharram Jaya Penguriseng mengungkapkan, pengembangan migas non konvensional dilakukan oleh anak perusahaannya melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang sedang melakukan persiapan pemboran.
“Jadi Pertamina ini menjadi pionir di Indonesia untuk pengembangan MNK. Ada dua sumur MNK yang ada di Rokan yakni Sumur Gulamo dan Sumur Kelok,” katanya katanya saat Diskusi Media di SKK Migas beberapa waktu lalu.
- Investasi EBT Masih Jauh Dari Target, Nilainya Baru Rp2,9 Triliun pada Kuartal I-2023
- IFF: Utang Global Tembus Rp4.531 Kuadriliun di Kuartal I-2023
- Loket.com Cetak Rekor Akses Saat 1,5 Juta Orang War Tiket Coldplay
Muharram menjelaskan lebih lanjut untuk sumur Gulamo, proses yang sedang dilakukan saat ini ialah menunggu rig, sedangkan persiapan lokasi sudah siap. Sedangkan untuk Sumur Kelok, pihaknya masih mempersiapkan izin lingkungan yang diharapkan bisa segera dipercepat.
Rencana pemboran MNK di Rokan pada tahun ini, nantinya dua sumur tersebut diharapkan bisa menjadi proyek percontohan yang secara teknis bisa memproduksi migas. Namun pngembangan MNK tidak akan berjalan jika tidak disokong dengan insentif fiskal yang signifikan.
Maka SKK Migas telah menjalin diskusi awal dengan Kementerian Keuangan terkait insentif fiskal yang sekiranya dibutuhkan untuk MNK.
Tak hanya itu, PHE melalui anak perusahaannya, Pertamina EP sedang melakukan studi di 3 region yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan. Kegiatan ini sudah masuk dalam Work Program & Budget (WP&B) pada 2023.
Dikutip dari laman Kementerian ESDM pada Jumt, 19 Mei 2023, pengembangan MNK merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan produksi migas di Indonesia. Negara yang telah berhasil mengembangkan migas non konvensional, antara lain Amerika Serikat.