Nampak pelanggan tengah melakukan pengisian BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU kawasan Kebun Jeruk Jakarta Barat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Pertamina Akui Masih Impor 30 Persen BBM

  • PT Pertamina (Persero) membenarkan bahwa bahan bakar minyak atau BBM Pertamax dan Pertalite masih impor. Di mana kuota impor untuk RON 92 dan RON 91 ini mencapai 30 persen.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membenarkan bahwa bahan bakar minyak atau BBM Pertamax dan Pertalite masih impor. Di mana kuota impor untuk RON 92 dan RON 91 ini mencapai 30%.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, meskipun masih impor, namun Pertamina berencana mencampurnya dengan tanaman seperti sawit, singkong dan tebu. Pencampuran tersebut dimaksudkan agar BBM lebih ramah lingkungan, seperti yang akan dilakukan di Pertamax pada 2024.

"Untuk gasoline (bensin) seperti Pertamax dan Pertalite, 30 persen masih impor," ujar Nicke saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 laman Kemendagri RI pada Senin, 4 September 2023.

Meski begitu, bahwa BBM jenis solar sudah lebih dulu dicampur dengan sawit atau disebut biodiesel sehingga Pertamina tidak lagi perlu mengimpor.

Sama seperti solar, harapannya dengan campuran 7% alkanol atau disebut E7 nantinya Pertamax akan berubah menjadi Pertamax green yang masih memiliki RON 92.

Sebelumnya, Ekonom energi UGM, Fahmy Radhi menyebut, meski menurut Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) nilai oktan yang paling rendah adalah 91, pengalihan Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92  masih saja menimbulkan emisi.

Menurutnya jika tujuannya mengurangi emisi maka langsung saja konsumsi ditujukan atau dialihkan ke RON 95. Sehingga dapat mengurangi gap harga yang masih jauh antara BBM subsidi dengan BBM nonsubsidi.

Fahmy menyebut justru ditengah situasi menjelang pemilihan Presiden 2024 masih banyak hal yang perlu diwaspadai ketimbang menguruh penghapusan Pertalite yang tidak realistis ini.

Masyarakat menurutnya bisa berpindah dari Pertalite ke Pertamax dengan catatan, adanya perpindahan yang bersifat suka rela dan mengalir bukan dengan wacana penghapusan mendadak ini.

"Kementerian LHK memang RON 91, tetapi kalau untuk standar Euro 4 atau internasional itu justru RON 95 atau pertama Turbo, sehingga kalau dialihkan ke pertamax RON masih 92 tetap menyisakan adanya emisi sesuai dengan ketentuan internasional," katanya kepada TrenAsia.com pada Senin, 4 September 2023.