Ilustrasi PT Pertamina Patra Niaga.
Energi

Pertamina Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Muara Enim

  • Berlokasi di Desa Penindaian, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, PLTP ini direncanaakan dapat menghasilkan energi dengan kapasitas terpasang sebesar 55 megawatt (MW) dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2024.
Energi
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) umumkan pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2. Proyek ini digadang sebagai tonggak penting dalam upaya mendukung infrastruktur hijau ramah lingkungan oleh Pertamina. 

Berlokasi di Desa Penindaian, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, PLTP ini direncanaakan dapat menghasilkan energi dengan kapasitas terpasang sebesar 55 megawatt (MW) dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2024.

PLTP Lumut Balai Unit 2 adalah perluasan dari Lumut Balai Unit 1, yang juga memiliki kapasitas 55 MW. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT Pertamina (Persero), Mitsubishi Corporation dari Jepang, Sepco III Electric Power Construction Co., Ltd. dari China, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina yang berfokus pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia telah memiliki kapasitas terpasang sebesar 670 MW dan berambisi meningkatkan kapasitasnya menjadi 1 gigawatt (GW). 

"Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung target 1 GW yang akan dicapai dalam rentang waktu dua tahun ungkap Direktur Utama PGE Julfi Hadi Julfi.

Proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki tujuan untuk memitigasi risiko perubahan iklim dan mendukung Indonesia dalam mencapai target ambisius yaitu 23 persen jaringan listrik nasional dapat berasal dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025. 

Langkah ini juga diharapkan akan berkontribusi dalam mengurangi emisi sebesar 581.784 ton CO2 setiap tahunnya. Capaian ini adalah langkah penting dalam mengurangi jejak karbon Indonesia dan memitigasi perubahan iklim global. 

Dengan infrastruktur hijau seperti PLTP Lumut Balai Unit 2, Indonesia memperkuat posisinya dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berinvestasi dalam sumber energi bersih. Semakin banyak proyek semacam ini yang dapat diimplementasikan, semakin besar potensi negara ini untuk berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.