Ilustrasi dunia virtual metaverse
Industri

Pertamina dan Telkom Kolaborasi Kembangan Teknologi Metaverse untuk Sektor Energi

  • JAKARTA – Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melakukan pengembangan teknologi Metaverse un

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melakukan pengembangan teknologi Metaverse untuk membangun Center of Excellence dalam Virtual Learning di sektor energi Indonesia. 

Sinergi ini dilakukan melalui anak usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui platform dunia virtual Telkom, metaNesia. Penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PHR dan metaNesia dilaksanakan pada Kamis, 16 Februari 2023.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengtakan kerja sama ini dipercaya memperkuat posisi perusahaan sebagai anak perusahaan Pertamina pertama yang mengadopsi ekosistem Metaverse di Indonesia sejak Oktober 2022.

Menurutnya, sinergi Pertamina/PHR dan Telkom melalui metaNesia dalam pengembangan Metaverse bertujuan untuk menjaga dan mengakselerasi kedaulatan digital nasional di sektor energi, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Eksplorasi kerja sama antara PHR dan metaNesia dalam pengembangan teknologi Metaverse membuka potensi sinergi usaha yang lebih luas di masa mendatang,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat, 17 Februari 2023.

Berdasarkan McKinsey and Company Senior Executive Survey yang dirilis April 2022, valuasi Metaverse akan mencapai $5 triliun atau sekitar Rp75 kuadriliun pada 2030. 

Sementara, 95% pemimpin bisnis memiliki ekspektasi Metaverse akan memberikan dampak positif di industri dalam waktu 5-10 tahun ke depan. Sedangkan 61% pemimpin bisnis memiliki ekspektasi Metaverse akan mampu mengubah cara industri beroperasi.

“Implementasi teknologi Metaverse untuk membangun Center of Excellence akan menjadi pusat pengetahuan digital dengan teknologi imersif (immersive technology) dari kegiatan migas,” kata Jaffee.

Adapun tujuannya dari pengembangan teknologi ini adalah peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja PHR agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi terkini (cutting-edge technology). 

MetaNesia Terapkan Ekosistem Metaverse

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid menyatakan bahwa penerapan ekosistem metaverse pertama di Indonesia dalam metaNesia merupakan bentuk keseriusan perseroan dalam mengakselerasi dan mengedepankan berbagai sektor pembangunan di Indonesia, salah satunya dalam bidang migas.

“Kerja sama antara Telkom dan PHR diharapkan dapat menjadi langkah awal kolaborasi teknologi di bidang energi, yang dapat memajukan dan menghasilkan teknologi baru yang berperan di kedua belah pihak,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Metaverse melalui teknologi virtual reality (VR) menyuguhkan pengalaman yang lebih interaktif dan visualisasi yang lebih tajam. Sehingga akan membantu dalam pemenuhan, peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja, dengan lebih aman, selamat, lebih user-friendly dan efisien.

Fajrin bilang, penerapannya bisa mulai dari aspek terpenting, yaitu pelatihan kesehatan dan keselamat kerja (K3) di sektor hulu migas, aktivitas core business, seperti simulasi well control pada kegiatan pengeboran, dan keselamatan dalam kegiatan operasional perkapalan (marine safety).