Nampak pelanggan tengah melakukan pengisian BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU kawasan Rest Area Karang Tengah Tol Jakarta Tangerang. PT Pertamina hari ini 3 Januari 2023 pukul 14.00 menurunkan harga Pertamax,Pertamax Turbo dan Pertamina Dex. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Pertamina Diminta Tahan Harga BBM, Potensi Pendapatan Tergerus

  • PT Pertamina (Persero) memutuskan menahan harga jual BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) pada Maret 2024, sehingga harga BBM nonsubsidi masih sama dengan dari awal tahun 2024.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memutuskan menahan harga jual BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) pada Maret 2024, sehingga harga BBM nonsubsidi masih sama dengan dari awal tahun 2024.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting angkat bicara menurutnya, pihaknya masih mengevaluasi faktor yang memengaruhi perubahan harga BBM, yaitu harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, harga minyak mentah, serta nilai tukar rupiah.

Namun, menurut Irto, harga MOPS, nilai tukar rupiah, dan tren harga minyak mentah saat ini masih fluktuatif. Jika ada tren kenaikan namun harga BBM tidak ikut naik, maka ada potensi pendapatan perseroan akan tergerus.

"Bila tidak adanya penyesuaian harga BBM nonsubsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengoreksi potensi revenue perusahaan," ungkap beberapa waktu lalu kepada TrenAsia.com

Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) terkait kenaikan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Untuk kawasan DKI Jakarta sendiri, tarifnya masih di 5%
Adapun per Maret 2023, harga Pertamax adalah Rp12.950 per liter, Pertamax Green 95 Rp13.900 perliter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp15.100 per liter.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta, dihadapan Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro untuk tetap mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga semester I-2024 atau Juni 2024.

Arifin menyebut, penahanan harga BBM subsidi dan nonsubsidi dilakukan agar tak mengganggu aktivitas masyarakat dan dalam rangka pemerintah tengah menstabilkan kondisi pasca pemilu.

Saat ditanya terkait adakah kemungkinan kenaikan harga BBM usai semester I-2024, Arifin bungkam dan memilih publik untuk menunggu.

"Kita masih menahan agar BBM tidak naik, terutama pada semester awal 2024 ini, tidak boleh naik,"katanya usai  kunjungan di Lapangan Cepu Bojonegoro pada Jumat, 1 Maret 2024.