PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Energi

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Raih Laba Bersih Rp2,06 Triliun

  • PT Pertamina Geothermal Energi (PGEO) meraih laba bersih sebesar US$133,4 juta atau Rp2,12 triliun (kurs Rp 15.900 US Dollar AS) pada kuartal III 2023.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) meraih laba bersih sebesar US$133,4  juta atau Rp2,06 triliun (kurs Rp15.487 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal III-2023. 

Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah mengatakan, angka ini naik 19,7% secara tahunan (year on year) dari sebelumnya di US$111,4 juta atau Rp1,7 triliun.

"Selain itu juga PGE telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi dilansir Senin, 30 Oktober 2023.

Lebih lanjut Nelwin menjelaskan dari sisi pendapatan usaha, emiten panas bumi ini mencatatkan peningkatan dari US$287,4 juta menjadi US$308,9 juta atau Rp4,7 triliun (yoy).

Pada kuartal III 2023 ini, PGE juga sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar US$732 ribu atau Rp11,3 miliar yang merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia (IDXCarbon).

Nelwin mengatakan capaian ini telah membuat PGE berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat debt to equity ratio (DER) yang kuat, yaitu di 36,8%.

Sisi ekuitas Perseroan juga menunjukkan tren meningkat dari US$1,25 juta menjadi US$1,93 juta atau Rp29,8 miliar apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2022. Sedangkan liabilitas Perseroan turun dari US$1,22 juta menjadi US$960 ribu atau Rp14,8 miliar.

Dari seluruh area, sampai dengan kuartal III-2023 pendapatan PGE Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar Perseroan senilai US$109,6 juta atau Rp1,6 triliun, yang kemudian disusul oleh PGE Area Ulubelu senilai USD 86,1 juta atau Rp1,3 triliun.

Pada kuartal III-2023 ini Perseroan aktif melakukan kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Diantaranya PT Jasa Daya Chevron (Chevron) dalam pengembangan Way Ratai, Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya, serta Geothermal Development Company (GDC).