PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Korporasi

Pertamina Geothermal (PGEO) Segera Tebar Dividen Rp2,07 Triliun

  • Dividen yang dibagikan PGEO setara 78,5% dari laba bersih perseroan sepanjang 2023 yang mencapai US$163,59 juta atau Rp2,57 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Emiten panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan membagikan dividen sebesar US$128,4 juta, atau setara dengan Rp2,07 triliun (kurs Rp16.000) untuk tahun buku 2023.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi mengatakan dividen yang dibagikan perseroan setara 78,5% dari laba bersih sepanjang 2023 yang mencapai US$163,59 juta atau Rp2,57 triliun. Hal ini juga telah setujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST) perseroan pada Selasa, 28 Mei 2024.

“Pada RUPST ini, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih, yaitu untuk dividen sebesar US$128,4 juta atau 78,5% dari laba bersih perseroan tahun buku 2023, dan sebesar US$35,1 juta atau 21,5% dari laba bersih dialokasikan dan dibukukan sebagai cadangan wajib,” katanya melalui keterangan tertulis dikutip pada Rabu, 29 Mei 2024.

Julfi menambahkan RUPST juga menyoroti hasil kinerja keuangan dan produksi perusahaan yang positif. “Hal ini dibuktikan dengan pencapaian laba bersih sebesar US$ 163,57 juta, meningkat 28,47% dibandingkan dengan 2022 (year on year/yoy), pendapatan usaha sebesar US$ 406,28 juta, meningkat 5,24% yoy, dan produksi operasi sendiri (own operations production) sebesar 4.734,57 GWh, meningkat 2,26% yoy,” ungkapnya.

Julfi menyatakan bahwa di tengah kondisi perekonomian global yang menantang, PGE berhasil menerapkan strategi dan kebijakan yang tepat, sehingga mendorong kinerja yang sangat baik di 2023. Secara keseluruhan, kinerja operasional dan keuangan perseroan meningkat dan melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023.

“Sepanjang tahun 2023, perseroan telah melakukan berbagai langkah pengembangan bisnis untuk memaksimalkan aset yang kami miliki, menciptakan nilai (creating values) dari bisnis yang telah berjalan, serta mewujudkan potensi bisnis produk-produk turunan geotermal, seperti green hydrogen,” kata Julfi.

Julfi melanjutkan bahwa perseroan juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana IPO, yang dialokasikan untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional melalui pengembangan konvensional dan pemanfaatan teknologi co-generation.

Selain itu, dana IPO digunakan untuk investasi dalam pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir. Dana tersebut juga digunakan untuk pembayaran fasilitas perjanjian antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai facility agent.

Dari lantai bursa, pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024, saham PGEO ditutup melesat 2.02% ke level Rp1.260 per saham. Pada periode berjalan tahun ini, nilak emiten anak usaha PT Pertamina (Persero) ini menguat 7,69%.

Sebagai tambahan, RUPST juga menyetujui perubahan kepengurusan perseroan dengan adanya pergantian jabatan dewan komisaris dan direksi. Susunan lengkapnya sebagai berikut:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama/Independen: Sarman Simanjorang
  • Komisaris Independen: Abdulla Zayed
  • Komisaris: John Eusebius Iwan Anis
  • Komisaris: Harris

Dewan Direksi 

  • Direktur Utama: Julfi Hadi
  • Direktur Eksplorasi dan Pengembangan: Edwil Suzandi
  • Direktur Operasi: Ahmad Yani
  • Direktur Keuangan: Yurizki Rio