Pertamina Hulu Energi Rencanakan 5 Pengembangan Lapangan Migas
- Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menyiapkan rencana pengembangan 5 temuan lapangan Migas yang masuk ke dalam program jangka panjang perseroan. Hal ini dilakukan untuk menggali potensi cadangan Migas Indonesia.
Energi
JAKARTA - Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menyiapkan rencana pengembangan lima temuan lapangan Migas yang masuk ke dalam program jangka panjang perseroan. Hal ini dilakukan untuk menggali potensi cadangan Migas Indonesia.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan, terdapat lima temuan lapangan baru PHE yang akan dikembangkan dalam program jangka panjang dan di dibagi per regional. Salah satu lapangan yang disebutkan Chalid adalah lapangan eksplorasi GQX di wilayah kerja Offshore Northwest Java (ONWJ).
"Ada lapangan GQX di ONWJ, mudah-mudahan ini sedang berproses untuk POD (rencana pengembangan) sehingga bisa melakukan pengembangan lanjutan,” kata Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, ditulis Kamis, 28 Maret 2024.
Baca Juga: Menteri ESDM Minta Produksi PHE ONWJ Digenjot
Lapangan GQX masih diperlukan adanya pembuktian satu sumur lagi dari eksplorasi, diperkirakan lapangan tersebut berpotensi on stream dalam 3 hingga 4 tahun ke depan atau di 2027 hingga 2028.
Chalid pihak yang akan terus mengebut proses tersebut untuk melihat potensi dan jumlah cadangan dari lapangan GQX. Untuk saat ini ia belum bisa membagikan banyak informasi karena masih tahap awal.
Tidak hanya pada regional II Jawa, PHE Grup juga akan melakukan pengembangan bagi lapangan yang baru ditemukan. Pada regional I Sumatra, terdapat dua temuan baru yang akan dikembangkan. Tidak hanya Mindal Emas, di Sumatra juga akan dilakukan pengembangan sumur eksplorasi lain di luar WK Rokan.
Baca Juga: Lapangan Badik dan West Badik Milik Pertamina Hulu Energi Siapkan Revisi POD 1
Terakhir, ada lapangan eksplorasi yang akan dikembakan yakni Lapangan Manpatu di Kalimantan Timur. Terakhir PHE juga akan mulai mengembangkan Lapangan Abadi Masela. Meski lapangan ini sudah ditemukan lebih dari 20 tahun lalu, namun PHE mulai memiliki participant interest (PI) pada lapangan gas raksasa itu sejak 2023.
Adapun PHE menargetkan lifting migas pada 2024 sebesar 742 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD), naik 14 MBOEPD dari realisasi pada 2023 yang berada di 728 MBOEPD.
Chalid merinci masing-masing target lifting, yakni untuk lifting minyak pada 2024 sebesar 420 ribu barel minyak per hari (MBOPD). Jumlah tersebut meningkat sebesar 5 MBOPD apabila dibandingkan dengan realisasi lifting minyak pada 2023, yakni sebesar 415 MBOPD.