<p>Foto: pertamina.com</p>
Industri

Pertamina Hulu Indonesia Lakukan Pengeboran Perdana Sumur TDE C-1X

  • JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mulai melakukan pengeboran sumur TDE C-1X. Sumur tersebut termasuk dalam wilayah eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas (migas) di regional 3 Kalimantan. Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menjelaskan, TDE C-1X merupakan satu dari lima sumur eksplorasi yang ditarget untuk dibor oleh PHI. “Sumur TDE C-1X merupakan area […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mulai melakukan pengeboran sumur TDE C-1X. Sumur tersebut termasuk dalam wilayah eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas (migas) di regional 3 Kalimantan.

Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menjelaskan, TDE C-1X merupakan satu dari lima sumur eksplorasi yang ditarget untuk dibor oleh PHI.

“Sumur TDE C-1X merupakan area perdana (play opener) yang diharapkan bisa menghasilkan cadangan migas ekonomis sehingga mampu memperpanjang usia produksi Wilayah Kerja (WK) Mahakam,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Selasa, 4 Mei 2021.

Menurutnya, sebagai pengelola wilayah kerja migas ex-terminasi, PHI dan anak-anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mesti menjalankan kegiatan pengeboran secara masif.

Hal ini juga berkaitan dengan penggunaan inovasi teknologi untuk memelihara kinerja operasi dan keekonomian aset. 

Dalam operasi kali ini, digunakan rig Maera milik PT Apexindo Pratama Duta Tbk sebagai salah satu alat.

Tahun ini, PHM sendiri menargetkan pengeboran terhadap 73 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi. Adapun target produksi minyak, yakni sebanyak 22.500 barel per hari (BPOD) dan gas sebanyak 485 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Sementara itu, pada periode tiga bulan pertama 2021, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi gas PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil melebihi target.

Jumlah produksinya sebesar 535 juta MMSCFD, melampau target sebesar 122,9% dari 435 juta MMSCFD. Kemudian untuk produksi minyak realisasinya juga tinggi, mencapai 130,3% atau setara 28.317 BOPD.(RCS)