Pertamina Hulu Mahakam Targetkan Eksplorasi 2 Sumur Baru Tahun Ini
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memulai pengeboran sumur eksplorasi TDE C-1X di utara Lapangan Tunu, Kalimantan Timur.
Industri
JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam memulai pengeboran sumur eksplorasi TDE C-1X di utara Lapangan Tunu, lepas pantai Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pengeboran sumur ini merupakan bagian dari rencahan PHM untuk menargetkan pengeboran 73 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi pada tahun ini.
VP Exploration PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bayu Giriansyah mengatakan, sumur TDE C-1X tersebut merupakan satu dari lima sumur eksplorasi di regional 3 yang masuk dalam daftar pengeboran perusahaan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Dalam organisasi Pertamina Subholding Upstream, PHM berada di Zona 8 Regional 3 Kalimantan dan dibawahi oleh PHI. Upaya pengeboran ini dianggap sebagai usaha berkelanjutan untuk terus menemukan cadangan yang ekonomis dalam memperpanjang usia WK Mahakam.
“Sumur TDE C-1X merupakan play opener yang akan membuka potensi prospek eksplorasi sejenis di WK Mahakam. Dalam operasi ini PHM menggunakan rig Maera milik PT Apexindo Pratama Duta Tbk,” ujar Bayu dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 April 2021.
Adapun pada tahun ini produksi minyak yang ditargetkan mencapai 22,5 KBPD dan gas sebanyak 485 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Sebagai informasi, PHM pada awal Maret 2021 juga mulai melaksanakan pengapalan kaki anjungan lepas pantai dalam proyek Jumelai, Lapangan Sisi Nubi, dan South Mahakam (JSN) di Kalimantan Timur.
Proyek pembangunan tiga anjungan lepas pantai itu memiliki nilai investasi US$105 juta atau setara Rp1,53 triliun (asumsi kurs Rp14.600 per dolar Amerika Serikat).
Targetnya, pembangunan tersebut bisa mendukung 20% produksi minyak dan gas bumi pada 2024. Disebutkan, produksi puncak dari ketiga anjungan ini mampu berkontribusi sebanyak 120 MMSCFD. (LRD)