Tambang minyak dan gas (migas) Blok Rokan yang kini dikuasai oleh BUMN PT Pertamina (Persero) / Dok. Pertamina
BUMN

Pertamina Hulu Rokan Capai Rekor Produksi Tertinggi

  • Tren positif kenaikan produksi PHR sudah terlihat sejak akhir Juli 2023.
BUMN
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

RIAU - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) disebut berada di puncak produksi minyak dan gas (migas) di Indonesia dengan pencapaian produksi hingga 172.710 barel setara minyak per hari (BOPD). Melansir Kabar BUMN, walau telah mencapai rekor produksi, PHR tetap menargetkan dapat memproduksi 1 juta barel pada 2030 mendatang. 

Tren positif kenaikan produksi PHR sudah terlihat sejak akhir Juli 2023. Angka tertinggi berturut-turut di antaranya 167.645 BOPD pada 31 Juli 2023, kemudian 168.730 BOPD pada 1 Agustus 2023, berlanjut 167.034 BOPD pada 2 Agustus 2023 dan 169.282 BOPD pada 7 Agustus 2023.

EVP Upstream Bussines, Edwil Suzandi, menyebutkan, capaian rekor produksi PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan diraih bertepatan dengan peringatan 2 tahun alih kelola Blok Rokan oleh Pertamina dan juga peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Riau.

Edwil menyebutkan pencapaian tersebut merupakan sejarah bagi PHR dengan capaian angka BOPD tersebut, di mana merupakan angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia untuk saat ini.

Selama tahun 2023, PHR berhasil melakukan pengeboran pada total 825 sumur dan 84 rig pengeboran yang aktif.

"Kami juga berhasil memperpendek durasi pengeboran menjadi hanya dalam 5 hari. Sehingga dalam kurun waktu sebulan, PHR mampu mengebor sekitar 30 hingga 40 sumur baru. Kami berharap agar produktivitas ini terus meningkat," ungkap Edwil.

Edwil melanjutkan dengan mengungkapkan bahwa saat ini PHR sedang berusaha untuk memproduksi Minyak Non Konvensional (MNK) dari sumur Gulamo dan Kelok di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Pengeboran sumur MNK ini adalah salah satu yang terbesar yang dilakukan oleh PHR, mengingat harus mengebor hingga kedalaman 8.500 kaki dengan menggunakan rig berkapasitas 1.500 tenaga kuda (HP).

Edwil juga menambahkan bahwa semua prestasi ini merupakan hasil dari upaya PHR dalam meningkatkan aspek keselamatan melalui program transformasi keamanan yang diperkenalkan beberapa bulan lalu.