Nampak penjual tengah merapikan susunan tabung gas LPG 3Kg di sebuah agen gas kawasan Cipondoh Kota Tangerang.Kamis 5 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Pertamina Imbau Warga Beli LPG 3 Kg Subsidi di Pangkalan Resmi Agar Sesuai HET

  • Pertamina Patra Niaga buka suara terkait melambungnya harga LPG 3kg di beberapa daerah di Jawa Timur. Mengenai harga dan ketersediaan di level pengecer atau toko kelontong sudah berada di luar kewenangan Pertamina untuk melakukan pengawasan dan penertiban.

Energi

Debrinata Rizky

SURABAYA - Pertamina Patra Niaga buka suara terkait melambungnya harga LPG 3kg di beberapa daerah di Jawa Timur. Mengenai harga dan ketersediaan di level pengecer atau toko kelontong sudah berada di luar kewenangan, Pertamina untuk melakukan pengawasan dan penertiban. 

Area Manager Comm, Rel & CSR Ahad Rahedi meminta Pemda setempat  untuk bergerak cepat  mengatasi ha ini agar pihak-pihak yang sengaja membuat situasi harga melambung tidak mendapatkan keuntungan. Selain melakukan pengawasan kepada pengecer, Pemda juga diharapkan gencar melakukan sosialisasi konsumen LPG yang berhak dan tidak berhak sesuai amanat dalam SK Surat Edaran Dirjen Migas No. B2461/MG.05/DJM/2022.

“Masyarakat seharusnya tidak perlu resah, cara paling gampang adalah membeli di Pangkalan Resmi Pertamina atau SPBU terdekat agar mendapatkan stok yang selalu tersedia dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp16.000 yang ditetapkan Gubernur Jatim,” ujar Ahad dalam keterangan resminya pada Rabu, 21 Juni 2023.

Ahad menambahkan, saat ini seluruh desa hingga kelurahan di Jawa Timur minimal pasti terdapat satu pangkalan resmi LPG Pertamina. Saat ini jumlah pangkalan LPG 3kg se-Jatim mencapai 39.931 pangkalan. Untuk stok LPG di Jawa Timur dalam keadaan aman  sebesar 24.377 metrik ton dengan konsumsi harian mencapai 4.673 metrik ton.

Pemda Sidak Langsung ke Lapangan

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir di Nganjuk terjadi kondisi peningkatan permintaan dan kekurangan stok LPG di level Pengecer. Pemda setempat bersama dengan Pertamina langsung melakukan sidak pada minggu lalu. Kegiatan diawali dengan pengecekan stok terhadap pangkalan LPG 3kg di Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk, Kelurahan Klurahan Kecamatan Ngronggot dilanjutkan dengan sidak beberapa pelaku usaha. 

Hal serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang, sidak dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang bersama Pertamina Rayon Malang Raya pada 9 Juni lalu. Beberapa pangkalan gas LPG yang dikunjungi di antaranya pangkalan gas di kawasan Mergan hingga kawasan Kasin dan beberapa usaha kuliner di kawasan Jalan Bendungan Sutami.

Kabag Perekonomian, Infrastruktur dan SDA (Kabag Pisda), Eny Handayani menjelaskan dari hasil pemantauan, distribusi gas dari Pertamina ke Pangkalan Gas berjalan normal sesuai alokasi. Meski begitu, pihaknya tetap mencari alasan kondisi tidak normal stok LPG melon tersebut. Pasalnya dari pemantauan kemarin, terdapat pengguna LPG 3 Kg yang tidak sesuai peruntukan.

Dari sisi pasokan ketersediaan LPG melon masih cukup, dari masing-masing pangkalan masih normal mendapatkan pasokan dari Pertamina dalam dua sampai tiga hari selalu 100 pcs atau tabung.

Atas kelangkaan yang terjadi beberapa waktu ini, Eny menduga adanya penjualan LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran di level pengecer. Perlu diketahui LPG 3 Kg adalah LPG bersubsidi, yang seharusnya tidak menjadi konsumsi warga mampu, terlebih pengelola usaha yang beromzet lebih dari Rp1 juta.