IMG-20230901-WA0046(1).jpg
Energi

Pertamina International Shipping - Pelindo Bangun Terminal Energi Tercanggih dan Terhijau di Indonesia

  • PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) akan membangun terminal energi untuk bahan bakar yang ramah lingkungan atau Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara. Adapun hal ini tercermin dari adanya penandatanganan kerjasama pengembangan JIGT bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA -  PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) akan membangun terminal energi untuk bahan bakar yang ramah lingkungan atau Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara. Adapun hal ini tercermin dari adanya penandatanganan kerjasama pengembangan JIGT bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Direktur utama PIS Yoki Firnandi mengatakan, akan ada dibangun multistage atau terbagi dalam 3 tahap. Ia memproyeksikan di tahap awal investasi yang digelontorkn sebesar US$350 juta hingga US$550 juta atau setara dengan Rp5,3 truliun hingga Rp8,3 triliun (kurs Rp15,226 per dolar AS).

"Setelah Front End Engineering Design (FEED) kami akan bisa tahu berapa untuk kebutuhan. Termasuk saat ini pendanaan kami jajaki potensial investor," katanya dalam penandatanganan kerja sama JIGT di Menara Brilian Jakarta pada Jumat, 1 September 2023.

Namun Yoki menyebut, JIGT Kalibaru tidak akan menggantikan Integrated Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. Namun akan dibuat lebih modern saja.

Proyeksi Kapasitas

Yoki mengatakan, kapasitas terminal baru ini diproyeksikan bakal menampung bahan bakar sekitar 6,3 juta barel. Untuk tahap pertama, dapat menampung 4,4 juta barel bahan bakar konvensional, termasuk biofuel.

Tahun depan, diharapkan finalisasi untuk FID dan Front End Engineering Design (FEED). Harapannya agar pada 2025 konstruksi bisa dimulai.

Pertamina mempercayakan pengembangan JIGT kepada Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) PIS  yang telah terbukti dalam mengelola terminal energi strategis, di antaranya adalah terminal LPG Tanjung Sekong yang memasok 40% kebutuhan LPG nasional. Apalagi, SH IML PT Pertamina International Shipping (PIS), dengan kekuatan armada yang dimilikinya, juga berperan sebagai virtual pipelines dalam menyalurkan energi di Indonesia.

JIGT akan dibangun di lahan seluas 50 hektare milik Pelindo dengan pertimbangan lokasi yang cukup strategis untuk hub alur perdagangan di Asia. Dari sisi operasional, lokasi JGIT juga berada di area bebas penduduk yang berbatasan dengan tepi laut dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.

Soal keamanan, Yoki mengatakan proyek JIGT bakal berstandar internasional. Terminal baru ini bakal menjadi terminal modern. Dengan standar internasional, maka keamanan bukan sekadar dari buffer zone.

Kesempatan yang sama, Direktur Strategi Pelindo Prasetyo mengatakan JIGT akan menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi/energy trading melalui koridor Singapura - Indonesia yang memiliki porsi 30%-35% alur perdagangan global untuk minyak dan LNG.

Hal ini akan memberikan nilai yang optimum untuk mengembangkan potensi bisnis ke depannya dalam rangka menjaga Ketahanan Energi Nasional.