Pemasangan PLTS Atap di SPBU Pertamina dapat menghemat operasional Rp4 miliar per tahun.
Nasional

Pertamina Mulai Bangun PLTS di Blok Rokan, Bisa Hemat Rp71,5 Miliar!

  • PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) siap memulai pembangunan pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di blok minyak dan gas (migas) Rokan bersama mitranya yakni PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE), pembangunan PLTS itu dapat menghemat biaya pengunaan energi di area tersebut hingga sebesar US$5 juta atau setara Rp71,5 miliar (asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS).
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) siap memulai pembangunan pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di blok minyak dan gas (migas) Rokan bersama mitranya yakni PT Pertamina New & Renewable Energy ( Pertamina NRE).

PLTS tersebut rencananya kan dibangun di lahan seluas 28,16 hektar yang terbagi di tiga lokasi berbeda, yaitu di Rumbai, Duri dan Dumai Camp dengan kapasitas produksi sebesar 25 Mega Watt (MW) yang dapat menghemat biaya pengunaan energi di area tersebut hingga sebesar US$5 juta atau setara Rp71,5 miliar (asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS).

Adapun kesiapan pembangunan PLTS itu ditandai dengan dilakukannya groundbreaking pada proyek tersebut yang dihadiri oleh beberapa pihak di antaranya Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina (Persero) Mulyono, Komisaris Pertamina NRE David Bingei, dan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro pada Sabtu, 23 April 2022.

“Proyek PLTS ini merupakan role model dan salah satu yang terbesar di Indonesia. PLTS yang diharapkan akan menghasilkan 25 MW ini merupakan bagian dari rencana Pertamina untuk mencapai 200 MW. Melalui pembangunan PLTS ini, WK Rokan memperoleh efisiensi sebesar US$5 juta,” kata Mulyono dalam keterangan pers dikutip Senin, 25 April 2022.

Sebelumnya, PHR dan Pertamina NRE telah menandatangani nota kesepahaman pada 15 November 2021 lalu untuk merencanakan pembangunan PLTS tersebut. Dalam proyek itu, Pertamina turut mengoptimalkan penggunaan sejumlah komponen buatan dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Adapun Pembagunan PLTS tersebut sejalan dengan rencana besar yang ditargetkan pemerintah dalam melakukan transisi energi.

"PHR dalam hal ini turut berpartisipasi dalam mendukung target pemerintah melalui Grand Strategi Energi Nasional untuk mempercepat transisi energi dan target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 % pada 2025 serta mencapai net-zero emissions di tahun 2060 dengan jangka menengah 29%-41% di tahun 2030," tambah Mulyono.

Melalui PLTS tersebut, estimasi pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dapat mencapai 23.000 ton per tahunnya. Selain itu, pengoperasian PLTS itu nantinya juga dapat berpotensi terhadap pengurangan penggunaan fuel gas hingga sebesar 352 MMSCF (Million standard cubic feet per day) per tahun yang membantu mengurangi aktivitas pemanasan global penyabab perubahan iklim.