Warga melakukan pengisian bahan bakar kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di kawasan Kuningan.
Energi

Pertamina Pastikan Harga Bioetanol RON 95 yang Akan Diluncurkan Lebih Murah

  • PT Pertamina berencana meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) baru jenis bioetanol.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pertamina berencana meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) baru jenis bioetanol.

Bioetanol merupakan bahan bakar baru dari sumber energi terbarukan, yakni campuran antara Pertamax (RON 92) dengan nabati etanol 5%.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut, nantinya akan ada produk BBM baru khususnya untuk jenis Pertamax Series yang akan dicampur dengan bioetnol sehingga menghasilkan BBM dengan RON 95.

"Iya RON 95, harganya tentu kompetitif sesuai dengan BBM sekelasnya di RON 95," katanya kepada TrenAsia.com pada Kamis, 22 Juni 2023.

Adapun bioetanol sama seperti biodiesel yang diharapkan mampu menjadi bahan bakar alternatif yang dicampur dengan energi yang bersumber dari nabati.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, nantinya bioetanol khusus di Etanol 5% (E5) jika dicampurkan dengan pada BBM jenis Pertamax (RON 92) akan bisa menghasilkan produk BBM dengan kadar RON 94.

"Jadi 94 kali yah, naik tapi tergantung campurannya berapa kalo E5 bisa naik 2. Pertamina masih mau dicampur yang di mana dilihat dulu, juga hitung-hitung keekonomian," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI pada Rabu, 21 Juni 2023.

Menurutnya, Pertamina maasih berhati-hati menghitung keekonomiannya lantaran BBM jenis ini nantinya tidak mendaptkan subsidi seperti Pertalite dan Solar. 

Estimasi Harga 

Terkait harga, Dirjen EBTKE mengungkapkan ada Harga Indeks Pasar (HIP). Bioetanol sendiri masih di kisaran Rp12.000 atau tidak jauh berbeda dengan harga jual Pertamax saat ini.

Sebelumnya, Dadan juga mengatakan, Kementerian ESDM akan mulai uji coba bahan bakar Etanol lima persen (E5) mulai Juli 2023.

Area yang ditetapkan uji coba komersialisasi BBM dengan campuran bioetanol pada wilayah Jawa Timur, khususnya pada wilayah Surabaya dan Mojokerto. Setelah melakukan rangkaian kajian sejak 2008.

Dadan menyebut untuk tahap awal, pihaknya sudah mempersiapkan bioetanol sebanyak 100.000 KL, namun karena masih dalam tahap uji coba, akan dimulai dengan 40.000 KL. 

Nantinya, bioetanol ini akan diproduksi oleh dua perusahaan yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan satu perusahaan swasta di Malang, Molino.

Sebagai informasi, Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bioetanol yang diperoleh dari hasil fermentasi bisa memiliki berbagai macam kadar.

Adapun Bioetanol dengan kadar 90%-94% disebut bioetanol tingkat industri. Jika bioetanol yang diperoleh berkadar 94%-99,5% maka disebut dengan bioetanol tingkat netral. Umumnya bioetanol jenis ini dipakai untuk campuran minuman keras, dan yang terakhir adalah bioetanol tingkat bahan bakar.

Kadar bioetanol tingkat ini sangat tinggi, minimal 99,5%. Dewan Standarisasi Nasional (DSN) telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bioetanol.