<p>Ilustrasi.Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Pertamina Pastikan Stok BBM Aman selama Ramadan hingga Lebaran 2022

  • PT Pertamina (Persero) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman selama Ramadan hingga menjelang Lebaran 2022.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman selama Ramadan hingga menjelang Lebaran 2022. Hal ini disampaikan langsung oleh  Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ketersediaan BBM bersama Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

"Kita jaga betul (pasokan BBM) karena ini ada peningkatan konsumsi dan itu sudah kita siapkan, detilkan perencanaannya baik suplai maupun distribusinya," ujar Nicke, saat melakukan sidak ke lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis, 7 April 2022.

Jaminan yang diberikan Pertamina sejalan dengan usaha yang dilakukan Nicke beserta jajarannya untuk mengantisipasi kelangkaan yang ada dan menjaga ketersediaan.

Sementara, pemerintah membentuk Tim Satuan Tugas BBM yang terdiri dari Kementerian ESDM, BPH Migas dan juga aparat kepolisian.

Nicke menegaskan tugas tim Satgas mengawasi, menertibkan, dan melakukan penindakan jika terjadi penyalahgunaan atau penimbunan BBM bersubsidi.

Menteri ESDM mengadakan sidak setelah Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna menyentil kinerja para menterinya yang tidak memberikan keterangan terkait kelangkaan minyak goreng dan kenaikkan BBM jenis Pertamax.

Dalam kunjungannya, Arifin Tasrif turun langsung untuk memastikan stok BBM masih aman dan tidak terjadi kelangkaan.

Ia juga memastikan keseluruhan stok, baik BBM maupun gas alam cair (LPG) selama Ramadan dan Idulfitri sedang dipersiapkan agar tidak mengalami kelangkaan walaupun ada peningkatan konsumsi oleh masyarakat.

Seperti yang diketahui, per 1 April 2022 pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp12.500 per liternya.

Hal ini menimbulkan kepanikan warga dan menyebabkan antrean panjang di beberapa SPBU untuk membeli BBM jenis Pertalite imbas naiknya harga Pertamax saat itu.