<p>Presiden Joko Widodo Meninjau PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) milik PT Pertamina (Persero) di Tuban, Jawa Timur. / Dok. Istimewa</p>
Industri

Pertamina-Rosneft dan KAI Tanda Tangani Kerja Sama Jasa Pengangkutan Komoditas Kilang Tuban

  • PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) telah menandatangani nota kesepahaman terkait rencana penyediaan jasa angkutan komoditas hasil Kilang Minyak dan Petrokimia Tuban ke sejumlah kawasan di Jawa.

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) telah menandatangani nota kesepahaman terkait rencana penyediaan jasa angkutan komoditas hasil Kilang Minyak dan Petrokimia Tuban ke sejumlah kawasan di Jawa.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Jeffrie N. Korompis dan Presiden Direktur PT PRPP Kadek Ambara Jaya.

Penandatangan disaksikan oleh Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi di Kantor Kementerian Investasi/BKPM.

Imam menyebut proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban merupakan proyek strategis nasional yang ditunggu-tunggu Presiden Joko Widodo. Menurutnya, proyek ini sangat strategis karena merupakan proyek greenfield.

“Mungkin 5 tahun terakhir kita sering mendengar arahan Presiden untuk peningkatan lifting minyak dan kemandirian industri petrokimia. Demand semakin tinggi, sedangkan supply turun. Akhirnya kita menjadi net importer,” ucap Imam dalam sambutannya, dikutip Selasa, 31 Agustus 2021.

Imam menambahkan, Kilang Tuban yang dibangun oleh joint venture perusahaan Rusia, Rosneft, dengan Pertamina ini turut memerlukan penyediaan infrastruktur jalan tol dan jalur kereta api. Sebagai informasi, pembangunan proyek memiliki nilai investasi mencapai US$12 miliar atau lebih kurang Rp221 triliun .

Untuk itu, sejak awal tahun 2020 telah dilakukan serangkaian kegiatan pengawalan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh PRPP, khususnya terkait pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur transportasi. 

Direncanakan ada dua moda angkutan untuk melayani distribusi hasil produksi Kilang Minyak dan Petrokimia Tuban, yaitu angkutan jalan tol dan kereta api.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Jeffrie N. Korompis berharap kerja sama dengan PT PRPP ini dapat memberikan nilai tambah dan berjalan dengan baik.

“Kerja sama ini merupakan motivasi yang luar biasa dalam mendorong investasi infrastruktur, terutama dalam rangka mendorong efisiensi logistik nasional. Harapan kami ini bukan hanya tanda tangan, namun harus kita tindak lanjuti,” ucap Jeffrie.

Menjadi Awal Baik

Presiden Direktur PT PRPP Kadek Ambara Jaya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan awal yang baik dengan dukungan penuh dari Kementerian Investasi/BKPM.

“Harapan kami dengan kerja sama ini tentunya menguntungkan kedua belah pihak. Kami lancar produksi dan pemasarannya, dan PT KAI juga bisa mengangkut ini dengan lancar,” ujar Kadek.

Dalam implementasinya, kajian bersama ini berlaku selama 1 tahun yang meliputi kajian pengembangan jasa angkutan kereta api yang akan mengangkut hasil produksi Kilang Minyak dan Petrokimia Tuban menuju sejumlah kawasan industri di Pulau Jawa, seperti Banten dan Jawa Timur.

Lalu, juga kajian identifikasi potensi permintaan serta kajian fisik pengembangan jalur lintasan sejauh 43 km yang menghubungkan lokasi proyek dengan jalur utama kereta api Pulau Jawa bagian utara, melalui wilayah Tuban dan Babat.

Jalur kereta api ini nantinya juga diharapkan dapat melayani kebutuhan pergerakan masyarakat di wilayah Kabupaten Tuban dan sekitarnya. Oleh karena itu, selain berfungsi sebagai angkutan barang, jalur kereta api ini juga diperuntukkan bagi angkutan penumpang. Sejumlah fasilitas stasiun akan dibangun untuk mendukung mendukung operasional jalur kereta api ini.