Pertamina Segera Bangun Storage BBM di Pelabuhan Patimban

JAKARTA – Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menyatakan, PT Pertamina (Persero) segera menyiapkan pembangunan Storage Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kawasan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.

Pembangunan ini untuk mendukung aksesibilitas energi Proyek Strategis Nasional. Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Pelabuhan Patimban pada Minggu, 20 Desember 2020.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

“Pertamina akan melakukan pembangunan dukungan energi bagi Pelabuhan Patimban dan sekitarnya,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin, 21 Desember 2020.

Sebagai informasi, pelabuhan bernilai investasi Rp50 triliun tersebut akan terkoneksi dengan jalan tol dan jalur kereta api. Dengan begitu, pelabuhan ini berpotensi mengungkit kinerja 10 kawasan industri di sepanjang koridor utara Jawa.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan, pembangunan Storage BBM ini akan memberikan kemudahan. Utamanya untuk mendukung seluruh aktivitas kendaraan, kapal, dan sarana operasi di Pelabuhan Patimban yang sudah mulai beroperasi.

“Melalui perhitungan kami, Storage BBM ini juga akan jauh lebih efektif dalam melakukan pelayanan, melengkapi fasilitas yang sudah ada saat ini. Secara jangka panjang, ini adalah investasi yang baik bagi Pertamina dan bagi seluruh pelanggannya,” tambah Nicke.

Perempuan paling berpengaruh ke-25 di dunia versi Forbes melanjutkan, pembangunan Storage BBM akan memberikan aksesibilitas yang lebih dekat dan mudah terhadap operasional pelabuhan.

Sejauh ini, pasokan BBM di kawasan sekitar pelabuhan masih berasal dari Storage di Tanjung Priok dan Balongan.

Pembangunan Pelabuhan Patimban

Untuk diketahui, terdapat tiga tahap pembangunan Pelabuhan Patimban. Pada pembangunan fase pertama ini, Pelabuhan Patimban sudah dilengkapi dengan terminal peti kemas seluas 35 hektare.

Kemudian, terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218.000 CBU. Kapasitas ini akan meningkat hingga 600.000 CBU pada akhir fase pembangunan pada 2027.

Untuk tahap 1 fase 2 (2021-2024) ada Terminal Peti Kemas seluas 66 hektare dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75 jt TEUs. Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.

Kemudian untuk tahap 2 akan berjalan pada 2024-2025 dengan pembangunan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5 jt TEUs.

Sedangkan tahap 3 akan berlangsung pada 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5 jt TEUs.