Pertamina Terus Perkuat Aspek ESG, Demi Bisnis Berkelanjutan
- PT Pertamina (Persero) terus berupaya menjalankan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan, peduli dan bertanggung jawab secara sosial, serta tata kelola yang baik.
Industri
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus berupaya menjalankan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan, peduli dan bertanggung jawab secara sosial, serta tata kelola yang baik.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari mengatakan, aspek ESG Pertamina ini diterjemahkan dalam 10 fokus keberlanjutan dan 16 inisiatif yang sejalan dengan Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development Goals -SDGs).
- Waroeng SS Tunggak Iuran BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp10 Miliar sejak 2020
- Direktur Bank Mandiri Borong 300 Ribu Saham Senilai Rp3 Miliar
- Mengembang 25,3 Persen, Laba Nippon Indosari (ROTI) Capai Rp262 Miliar di Kuartal III-2022
"Di usia jelang 65 tahun, kami berkomitmen untuk menjalankan bisnis berkelanjutan karena didorong oleh kesadaran untuk tidak mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mereka," ujar Heppy dilansir pada Jumat, 4 November 2022.
Adapun peneraan ESG di bidang lingkungan, Pertamina mendukung Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dengan mengembangkan peta jalan yang meliputi dua pilar, yakni dekarbonisasi aset dan membangun bisnis hijau.
Serta tiga enabler yaitu pelaporan dan penghitungan karbon, penguatan kapabilitas dan organisasi, dan keterikatan pemangku kepentingan. Tak ketinggalan delapan inisiatif transisi energi dalam rangka memproduksi Energi Baru Terbarukan juga ikut dilakukan.
Pertamina menargetkan pengurangan emisi sebesar 30% pada 2030. Proses pencapaian target sudah mulai dirasakan dengan menurunnya emisi sebesar 7.4 Juta Ton CO2 Equivalent (MmtCO2E) selama kurun waktu 2010 – 2021.
Di bidang Sosial, Pertamina mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pilar Pertamina Green untuk mendukung pelestarian lingkungan, salah satunya melalui program Biodiversity.
Heppy menambahkan, melalui program keanekaragaman hayati Pertamina berhasil menanam lebih dari 4,1 juta pohon, konservasi 95 jenis tumbuhan. Sedangkan untuk fauna terdapat 261 jenis Hewan dengan total lebih dari 800 ribu yang dikonservasi.
Selain itu, melakukan pembinaan kepada UMKM Binaan di tengah Pandemi Covid-19 agar lebih cepat bangkit melalui SMEXPO. Lalu, sejak 2019, Pertamina melakukan program affirmative recruitment bagi Penyandang Disabilitas.
Dalam hal tata kelola, perseroan telah memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) untuk lingkup korporat. Sertifikasi tersebut menjadi salah satu bukti Pertamina sebagai Holding BUMN migas telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan di seluruh proses bisnisnya.
Hingga 31 Desember 2021, tercatat ada 19 entitas Pertamina Grup yang telah mengimplementasikan ISO 37000:2016. Dalam hubungan dengan pemasok, Perusahaan juga menyertakan beberapa klausul terkait antikorupsi dalam proses registrasi pemasok sebagai bagian dari due diligence.
Sejak Oktober 2022 rating ESG Pertamina semakin baik dengan skor 22.1. Adapun Lembaga ESG Rating Sustainalytics menilai perseroan berada pada tingkat risiko Medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG.
Hasilnya peringkat risiko ESG menempatkan Pertamina berada di peringkat 2 secara global dalam sub-industri Integrated Oil & Gas. Posisi ini melonjak tinggi dari peringkat nomor 8 dari 54 perusahaan yang sama di 2021.