<p>Menteri Perindustrian<br />
@Agus_Gumiwang<br />
 meninjau langsung hasil karya riset dan aplikasi teknologi produksi bahan bakar diesel hijau dari minyak sawit dalam kunjungannya ke PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II Dumai, Provinsi Riau, Rabu, 15 Juli 2020. / Twitter @Kemenperin_RI</p>
Ekonomi, Fintech & UMKM

Pertamina Uji Coba Produksi Green Avtur Akhir 2020

  • JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan uji coba produksi Green Avtur yang pertama dengan Co-Processing injeksi 3% minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di Kilang Cilacap pada akhir 2020. Setelah sebelumnya Pertamina berhasil uji coba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar 1.000 barel per hari. CPO yang digunakan adalah yang telah diproses lebih […]

Ekonomi, Fintech & UMKM

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan uji coba produksi Green Avtur yang pertama dengan Co-Processing injeksi 3% minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di Kilang Cilacap pada akhir 2020.

Setelah sebelumnya Pertamina berhasil uji coba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar 1.000 barel per hari. CPO yang digunakan adalah yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil / RBDPO) di fasilitas existing Kilang Cilacap.

“Uji coba green avtur ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan biorefinery Pertamina dalam rangka mewujudkan green energi di Indonesia,” kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam siaran pers, Kamis, 22 Juli 2020.

Dalam catatan Pertamina, selain Kilang Dumai yang sudah berhasil mengolah 100% minyak sawit menjadi Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun dua Standalone Biorefinery lainnya yaitu di Cilacap dan Plaju.

Kapasitas Produksi 6.000 Barel

Nantinya, Standalone Biorefinery di Cilacap dapat memproduksi green energy berkapasitas 6.000 barel per hari, sedangkan Standalone Biorefinery di Plaju dengan kapasitas 20.000 barel per hari. Keduanya ditargetkan mampu memproduksi Green Diesel maupun Green Avtur dengan berbahan baku 100% minyak nabati.

Selain Green Diesel dan Green Avtur yang akan diuji coba, Pertamina juga telah melakukan uji coba Green Gasoline. “Untuk green gasoline, Pertamina merupakan yang pertama di dunia,” imbuh Nicke.

Green gasoline tersebut telah berhasil diujicobakan di fasilitas Kilang Plaju dan Cilacap sejak 2019 dan 2020. Pertamina mampu mengolah bahan baku minyak sawit hingga sebesar 20% injeksi.

Green energy garapan Pertamina akan memanfaatkan minyak sawit dalam negeri yang melimpah. Selain untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), serapan bahan baku lokal juga bertujuan untuk mengurangi defisit transaksi negara.

Sebagai tambahan, minggu lalu Pertamina telah menguji coba D100 melalui road test 200 kilometer. Hasilnya, D100 yang dicampur dengan Solar serta FAME dan terbukti menghasilkan bahan bakar diesel yang lebih berkualitas. Angka cetane number pada D100 yang lebih tinggi, lebih ramah lingkungan. Sedangkan, angka emisi gas buang yang lebih rendah, serta lebih hemat penggunaan bahan bakarnya.