Pertanda Baik, Simpanan Pemda di Perbankan Turun Rp124 Triliun
JAKARTA- Dana simpanan pemerintah daerah (pemda) di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) mencapai Rp93,96 triliun hingga akhir Desember 2020. Jumlah ini turun Rp124,6 triliun atau 57 persen dari posisi November 2020 dan turun Rp7,6 triliun atau 7,4 persen (yoy) dibandingkan dengan Desember 2019. “Akhir November saya sampaikan simpanan pemda di perbankan Rp218,6 triliun dan akhir […]
Industri
JAKARTA- Dana simpanan pemerintah daerah (pemda) di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) mencapai Rp93,96 triliun hingga akhir Desember 2020. Jumlah ini turun Rp124,6 triliun atau 57 persen dari posisi November 2020 dan turun Rp7,6 triliun atau 7,4 persen (yoy) dibandingkan dengan Desember 2019.
“Akhir November saya sampaikan simpanan pemda di perbankan Rp218,6 triliun dan akhir Desember kondisi menurun jadi Rp94 triliun. Sedikit lebih baik dibandingkan 2019 Rp101,5 triliun,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam rapat bersama Komite IV DPD RI di Jakarta, Selasa 19 Januari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sri Mulyani menjelaskan pada November simpanan pemda mengalami tren penurunan dan berada di titik terendahnya pada Desember sehingga menunjukkan pada triwulan IV pemda menarik simpanannya di perbankan untuk mengakselerasikan belanja. Dengan kata lain penurunan ini adalah tanda baik karena uang digunakan untuk belanja.
Ia mengatakan hal tersebut sangat berbeda dengan kondisi dua tahun ke belakang yaitu setiap Januari pemerintah daerah selalu memiliki dana simpanan di perbankan mencapai Rp150 triliun.
“Ada Rp94 triliun sisa dari APBD yang tidak terbelanjakan dan akan mendapatkan transfer pada Januari dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Akselerasi Belanja
Sementara itu, Menkeu minta pemerintah daerah untuk segera mengakselerasi belanja dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah sehingga mendukung perputaran uang di masyarakat.
“Kita dalam masa ke depan perlu memikirkan agar dana ini dapat digunakan secara lebih produktif sehingga bisa memacu perekonomian masing-masing daerah” katanya.
Ia merinci untuk realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sepanjang 2020 mencapai Rp250,38 triliun atau 22,06 persen dari target total pendapatan daerah yang sebesar Rp1.134,81 triliun. “PAD mengalami penurunan 14,7 persen dibandingkan realisasi 2019 Rp293,66 triliun,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk total belanja daerah pada 2020 mencapai Rp1.088,7 triliun atau 100,94 persen dari pagu yang telah ditetapkan dalam APBD hasil penyesuaian meskipun secara total mengalami penurunan 8,4 persen.