ukraina.jpg
Dunia

Pertempuran Bakhmut, Ukraina Kembali ke Tepi Jurang

  • Pertempuran di Bakhmut belum juga selesai. Tetapi kini kembali muncul perkiraan kota tersebut akan segera jatuh ke tangan Rusia.

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV-Pertempuran di Bakhmut belum juga selesai. Tetapi kini kembali muncul perkiraan kota tersebut akan segera jatuh ke tangan Rusia.

Profesor Michael Clarke analis pertahanan dan keamanan memaparkan situasi di kota Bakhmut. Menurutnya kondisi sekarang ini sepertinya akan memaksa Ukraina mundur.

Kepada Sky News Selasa 11 April 2023 dia mengatakan sekali lagi Bakhmut berada dalam permainan akhir pertempuran. Dan Ukraina dapat kehilangan akses ke jalan vital dalam hitungan hari.

Situasi semacam ini sempat terjadi sekitar satu bulan lalu. Saat itu posisi Ukraina sangat terdesak. Banyak yang memperkirakan pasukan Ukraina akan mundur. Tetapi  menurut Clarke Ukraina berubah pikiran. Mereka kembali ke Bakhmut dan memperkuat pasukannya.  Rusia pun belum berhasil menguasai kota tersebut.

Tetapi tampaknya situasi sekarang kembali ke permainan akhir. Kedua pihak sekarang  bertempur di pusat kota. Masalah utamanya adalah hanya ada satu jalan keluar untuk Ukraina. Yakni jalan T-0504 ke barat daya. Ketika mereka kehilangan akses ke rute itu, mereka harus mundur. Atau mereka akan terkepung.”Saya  menduga dalam beberapa hari  hal itu akan terjadi,” katanya.

Analisa Crarke memperkuat klaim Rusia sebelumnya yang mengatakan mereka telah menguasai 75% kota Bakhmut. Pernyataan itu disampaikan Pemimpin yang dipasang di Moskow Denis Pushilin.

 “Saya dapat mengatakan dengan sangat pasti, bahwa lebih dari 75% kota berada di bawah kendali unit kami," kata Pushilin.

Sehari setelahnya Kepala Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengklaim Rusia telah mengendalikan 80% Bakhmut.

Pertempuran untuk Bakhmut telah menjadi salah satu yang paling berdarah dari perang 13 bulan. Sekitar 10 bulan Rusia mencoba untuk menguasai kota tersebut.  Pertempuran ini dipastikan telah membawa korban besar di kedua sisi. Bahkan kerap dibandingkan dengan pertempuran era  Perang Dunia Pertama.

Rusia mengatakan penaklukan Bakhmut akan membuka kemungkinan serangan di masa depan di seluruh Ukraina. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan jika Bakhmut direbut maka akan sangat berpengaruh pada mental tentara dan rakyat Ukraina. Komunitas barat sendiri sejak lama mengatakan kota yang sekarang hancur hanya memiliki kepentingan simbolis. 

Komandan pasukan Ukraina pada 10 April 2023 mengatakan  tentara Rusia telah mengubah strategi. Mereka kin  kini melakukan taktik bumi hangus di Kota Bakhmut melalui serangan udara dan artileri.

Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi komandan pasukan Ukraina menyebut taktik ini sama dengan yang digunakan Rusia di Suriah.  “Situasinya sulit, tetapi tetap  dapat dikendalikan.”

Dia juga menyatakan pasukan Rusia membawa unit khusus dan unit lintas udara untuk membantu Grup Wagner. Kelompok tentara bayraan ini dikatakan telah  kehabisan tenaga.