Gedung Majelis Nasional (Parlemen) Vietnam di Hanoi (Reuters/Kham)
Dunia

Pertumbuhan Ekonomi Vietnam 2023 Melambat, Meleset dari Target Pemerintah

  • Menurut data yang dirilis Kantor Statistik Umum (GSO) pemerintah, Jumat, 29 Desember 2023, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun ini berada di bawah target pemerintah sebesar 6,5% dan lebih rendah dari pertumbuhan rata-rata sebesar 5,87% selama dekade sebelumnya.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat menjadi 5,05% tahun ini dari ekspansi 8,02% tahun lalu. Pertumbuhan ini terpengaruh oleh permintaan global yang lemah, sementara investasi publik terhenti di tengah tindakan keras anti-korupsi yang intensif.

Menurut data yang dirilis Kantor Statistik Umum (GSO) pemerintah, Jumat, 29 Desember 2023, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun ini berada di bawah target pemerintah sebesar 6,5% dan lebih rendah dari pertumbuhan rata-rata sebesar 5,87% selama dekade sebelumnya.

Vietnam adalah pusat manufaktur regional, yang sangat bergantung pada perdagangan. Tetapi, ekspor pada tahun 2023 turun 4,4% dari tahun lalu menjadi US$355,5 miliar. Menurut laporan GSO, pengiriman smartphone, yang merupakan penyumbang devisa terbesar, turun 8,3%.

Sesuai dari data GSO, indeks produksi industri pada tahun 2023 naik 1,5% dari tahun lalu, sedangkan harga konsumen rata-rata pada tahun tersebut naik 3,25%. Penjualan ritel naik 9,6%.

“Meskipun pertumbuhan tahun ini di bawah target pemerintah sebesar 6,5%, itu masih merupakan hasil yang positif, menempatkan Vietnam dalam kelompok ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan dan di dunia,” kata GSO, dikutip dari Reuters, Jumat.

Menurut laporan tersebut, impor pada tahun 2023 turun 8,9% menjadi US$327,5 miliar, menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$28 miliar untuk tahun tersebut. Surplus perdagangan yang besar mendukung mata uang dong. 

Namun penurunan tajam dalam impor dapat mengindikasikan perlambatan aktivitas manufaktur di beberapa bulan ke depan. Bank sentral negara itu, dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tahun ini telah memangkas suku bunga kebijakannya empat kali lipat.

Selain itu bank sentral mengurangi tingkat refansinya dan tingkat diskonto masing-masing sebesar 150 basis poin. Tetapi, pertumbuhan kredit tetap jauh lebih lemah daripada targetnya sebesar 14%.

Pertumbuhan kredit secara keseluruhan dalam perekonomian pada akhir November adalah 8,2%, menurut data dari Bank Negara Vietnam, bank sentral negara tersebut, yang mengatakan perekonomian masih menghadapi kesulitan dengan pemulihan ekonomi yang lambat dan oleh karena itu permintaan pinjaman lemah.

Untuk mengimbangi penurunan ekspor, Vietnam memutuskan memperpanjang pemotongan pajak pertambahan nilai guna meningkatkan konsumsi domestik, sementara pihak berwenang telah berupaya mempercepat investasi publik, sebagian besar pada infrastruktur.

Namun, investasi publik terhenti tahun ini di tengah intensifikasi kampanye antikorupsi yang disebut sebagai pembakaran tungku di negara tersebut, yang seringkali melumpuhkan kegiatan.

Penyaluran dana publik hingga akhir November tahun ini diperkirakan mencapai 461 triliun dong (US$18,98 miliar), hanya memenuhi 65% dari target yang ditetapkan untuk tahun tersebut, menurut Kementerian Perencanaan dan Investasi.

Menurut data dari GSO, pada kuartal keempat tahun ini, pertumbuhan PDB mencapai 6,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lebih cepat dari ekspansi sebesar 5,47% pada kuartal ketiga dan pertumbuhan sebesar 5,92% pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan PDB kuartal ketiga direvisi naik dari 5,33%.

Badan legislatif Vietnam pada bulan November menyetujui target pemerintah untuk pertumbuhan PDB tahun depan sebesar 6,0% hingga 6,5% dan inflasi dalam kisaran 4,0% hingga 4,5%.