Pertumbuhan Fee Based Income Perbankan Lampaui Pendapatan Bunga pada Juni 2023
- Fee based income perbankan tercatat sebesar Rp275,99 triliun atau naik 18,21% (yoy).
Finansial
JAKARTA - Pertumbuhan fee based income (FBI) industri perbankan melampaui pendapatan bunganya pada Juni 2023.
Menurut data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juni 2023, fee based income perbankan tercatat sebesar Rp275,99 triliun. Angka tersebut naik 18,21% dari Rp233,47 triliun dari periode yang sama 2022.
Sementara itu, pendapatan bunga perbankan pada akhir semester I-2023 tercatat sebesar Rp260,25 triliun, naik 9,71% dari Rp237,22 triliun yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Lebih tingginya pertumbuhan fee based income ketimbang peningkatan pendapatan bunga dapat dilihat juga pada bank-bank berpelat merah, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencatat pertumbuhan fee based income sebesar Rp10,22 triliun dengan pertumbuhan 9,14% secara tahunan, namun pendapatan bunga bersihnya hanya tumbuh 1,43% ke angka Rp65,54 triliun.
- Inilah Penyebab Porsi Kredit Produktif Fintech Lending Lebih Sedikit Dibanding Konsumtif
- Butuh Kali Gaji Berapa untuk Beli iPhone Terbaru di Negara-negara ini?
- Selain untuk Investasi, Ini 5 Rekomendasi Wisata Paling Populer di Singapura
Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat fee based income Rp9,42 triliun pada akhir semester I-2023, naik 13,08% secara tahunan.
Namun, berbeda dengan BRI yang fee based income-nya mengalami pertumbuhan melampaui pendapatan bunga bersih, Bank Mandiri masih mencatat pertumbuhan yang nyaris setara pada pendapatan bunga bersihnya, yakni 13,09% menjadi Rp47,31 triliun.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat fee based income di angka Rp3,39 triliun pada semester I-2023, naik 5,6% secara tahunan.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding peningkatan pendapatan bunga bersih yang naik 5,1% ke angka Rp20,6 triliun pada akhir Juni 2023.
Pencapaian fee based income yang paling impresif di antara bank BUMN diraih oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang mencatat kenaikan hingga 70,2% ke angka Rp1,72 triliun.
Sementara itu, pendapatan bunga persih bank spesialisasi kredit pemilikan rumah (KPR) ini mengalami penurunan 16,27% menjadi Rp6,47 triliun.
- Upayakan Pengendalian Emisi, GTSI Raih Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Respons Isu 3P dengan Tepat, PLN Raih Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Harta Prabowo Subianto Tembus Rp2 Triliun, Ini Rinciannya
Pertumbuhan Fee Based Income Lampaui Pendapatan Bunga Walau Suku Bunga Naik
Pertumbuhan fee based income telah melampaui pendapatan bunga perbankan secara keseluruhan walaupun suku bunga Bank Indonesia (BI) mengalami beberapa kenaikan selama setahun terakhir.
Sebagaimana diketahui, kenaikan suku bunga pada gilirannya dapat berpengaruh kepada naiknya pendapatan bunga dari industri perbankan.
Pada Juni 2022, suku bunga BI tercatat di level 3,5% dan terus dipertahankan hingga bulan berikutnya. Pada Agustus 2022, suku bunga BI naik ke posisi 3,75% dan naik lagi ke 4,25% pada bulan berikutnya.
Kemudian, suku bunga BI naik lagi menjadi 4,75% pada bulan Oktober 2022 sebelum dinaikkan ke posisi 5,25% pada bulan November.
Bulan Desember 2022, suku bunga BI tercatat naik lagi 25 basis poin ke level 5,5% dan naik lagi ke 5,75% pada Januari 2023. Kenaikan tersebut menjadi kenaikan yang terakhir sepanjang tahun 2023 ini berjalan.