Menara telekomunikasi alias BTS milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), anak usaha BUMN Telkom / Mitratel.co.id
Pasar Modal

Pertumbuhan Kinerja Keuangan Mampu Leverage Saham Mitratel (MTEL) jadi Rp865

  • Pertumbuhan kinerja keuangan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel (MTEL) dipercaya mendorong kinerja sahamnya di pasar modal sehingga diprediksi mampu menyentuh level harga Rp865 per lembar.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Pertumbuhan kinerja keuangan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel (MTEL) dipercaya mendorong kinerja sahamnya di pasar modal sehingga diprediksi mampu menyentuh level harga Rp865 per lembar.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Leonardo Lijuwardi mengatakan bahwa torehan kinerja perseroan sepanjang 2022 memberikan sentimen positif bagi para pelaku pasar. Ia merekomendasikan beli saham MTEL dengan target kenaikan mencapai 23,6%.

Menurutnya valuasi perseroan saat ini berada pada angka yang cukup menarik dan cukup atraktif, di mana saat ini saham MTEL diperdagangkan di bawah standar deviasi rata-rata EV/EBITDA sejak IPO-nya. 

“NHKSI Research memberikan rating Buy untuk MTEL dengan target harga Rp865 dan potensi upside 23,6% yang mencerminkan FY2023 11.7x Forward EV/EBITDA,” ujarnya melalui riset yang diterima Kamis, 4 Mei 2023.

Selain itu, Leonardo menilai hal lain yang mendukung rekomendasi ini adalah pertumbuhan penyewa dan growth revenue serta ekspansi terkait tower related business ke depannya seperti segmen FTTT dan PTTT serta Infrastruktur 5G. 

“Hal yang menjadi risiko dari call MTEL ini adalah tidak tercapainya ekspetasi pertumbuhan dari MTEL baik dari revenue dan tingkat penyewaan,” jelasnya.

Untuk pencapaian kinerja tahun 2022, perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12,5% di mana secara tahunan (yoy) naik menjadi Rp7,73 triliun dari Rp6,87 triliun pada tahun sebelumnya.

Adapun EBITDA naik 18,5% yoy menjadi Rp6,14 triliun dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp5,19 triliun. Sedangkan laba bersih pada 2022 mengalami kenaikan cukup baik sebesar 29,2% berada di angka Rp1,79 triliun dari Rp1,38 triliun pada tahun sebelumnya.

Tidak sampai di situ, anak usaha Telkom Indonesia ini juga menunjukkan level EBITDA margin yang naik sebesar 3,99% menjadi 79,47% hingga akhir 2022 dan level net profit margin yang naik tipis 0,43% menjadi 47,28% pada 2022 dari 46,85% pada 2021.