Pertumbuhan Kredit Bank Hanya 1,04% per Agustus 2020, Apa Sebabnya?
JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2020 tercatat masih rendah, yakni sebesar 1,04% year-on-year (yoy). Angka tersebut menurun dibandingkan penyaluran kredit Juni 2020 sebesar 1,53% yoy. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, rendahnya penyaluran kredit dipicu oleh lemahnya permintaan kredit oleh masyarakat. Selain itu, perbankan juga dinilai sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit. “Risiko kredit masih […]
Industri
JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2020 tercatat masih rendah, yakni sebesar 1,04% year-on-year (yoy). Angka tersebut menurun dibandingkan penyaluran kredit Juni 2020 sebesar 1,53% yoy.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, rendahnya penyaluran kredit dipicu oleh lemahnya permintaan kredit oleh masyarakat. Selain itu, perbankan juga dinilai sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
“Risiko kredit masih membayangi perbankan,” ungkap Perry di Jakarta, Senin, 28 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan yang berada pada angka tinggi, yakni 3,22% per Juli 2020. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NPL tersebut lebih besar dibandingkan Juni 2020 sebesar 3,11%.
Kemudian, lanjut Perry, masih berlangsungnya situasi pandemi juga memengaruhi kinerja perbankan. Adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terbatas.
Meskipun demikian, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) masih tumbuh hingga 11,64% yoy, meningkat dari Juli 2020 sebesar 8,53% yoy. Perry menilai, masyarakat lebih memilih menabung pendapatannya dalam situasi yang tidak menentu seperti saat ini.
Di samping itu, DPK valas perbankan juga tumbuh tinggi mencapai Rp908,08 triliun per Juli 2020, meningkat dibandingkan Rp817,65 triliun dari periode yang sama tahun 2019.
Rinciannya, dana giro valas perbankan naik 15,95% yoy menjadi Rp398,25 triliun, dan tabungan valas perbankan 14,67% yoy menjadi Rp149,14 triliun.
Selain DPK, kondisi sektor keuangan juga dinilai masih kuat dan stabil, dilihat dari kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23,16% per Agustus 2020, meningkat dari Juli 2020 sebesar 23,1%.