Ilustrasi kredit perbankan.
Perbankan

Pertumbuhan Kredit Korporasi Lebih Tinggi Dibanding UMKM Tatkala Suku Bunga Tinggi

  • Tingginya suku bunga global yang disertai dengan fluktuasi nilai tukar menjadi salah satu alasan mengapa korporasi domestik lebih memilih pembiayaan dari perbankan dalam negeri.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Kinerja industri perbankan Indonesia pada semester I-2024 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh penyaluran kredit korporasi yang positif. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) per Mei 2024, penyaluran kredit investasi meningkat sebesar 13,9% secara year on year (yoy). 

Pertumbuhan ini seolah menandakan bahwa periode "wait and see" yang selama ini menghantui dunia usaha telah berakhir, dan pelaku usaha mulai kembali aktif melakukan ekspansi bisnis.

OJK: Sinyal Positif bagi Dunia Usaha

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19 telah memberikan sinyal positif bagi dunia usaha untuk kembali melakukan ekspansi. 

"Perekonomian Indonesia telah konsisten tumbuh pada kisaran 5%. Hal ini memberikan sinyal yang positif bagi dunia usaha untuk kembali melakukan ekspansi bisnis dan aktivitas operasional," ujar Dian melalui jawaban tertulis, dikutip Selasa, 13 Agustus 2024.

Faktor Eksternal Dorong Pertumbuhan Kredit Korporasi

Dalam kesempatan yang sama, Dian juga menyoroti faktor eksternal yang turut mendorong pertumbuhan kredit korporasi di sektor perbankan. 

Menurutnya, tingginya suku bunga global yang disertai dengan fluktuasi nilai tukar menjadi salah satu alasan mengapa korporasi domestik lebih memilih pembiayaan dari perbankan dalam negeri. 

"Tingginya suku bunga global yang disertai dengan fluktuasi nilai tukar menyebabkan korporasi domestik memilih pembiayaan dari perbankan domestik yang memiliki suku bunga kredit yang cenderung stabil," tambahnya.

Optimisme Perbankan pada Target Pertumbuhan Kredit

Melihat tren positif ini, OJK optimis akan pencapaian target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2024. Berdasarkan hasil revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk periode 2024-2026, sebagian besar bank telah merevisi ke atas target kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir tahun ini. Revisi tersebut sejalan dengan proyeksi OJK yang memperkirakan peningkatan kinerja perbankan di sisa tahun 2024.

Pertumbuhan Kredit UMKM Lebih Lambat

Pada paruh pertama tahun 2024, kinerja penyaluran kredit perbankan kepada segmen UMKM mengalami perlambatan. 

Hingga Juni 2024, total kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM mencapai Rp1.375,2 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 6,7% secara tahunan yoy, lebih kecil dibandingkan pertumbuhan kredit korporasi.  

Porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan terus menyusut, hanya mencapai 18,57% pada Juni 2024, turun dari 18,71% pada bulan sebelumnya dan 19,36% pada Desember 2023. 

Penurunan ini mencerminkan bahwa UMKM semakin terpinggirkan dalam portofolio kredit perbankan, meskipun sektor ini masih mencatatkan pertumbuhan kredit, terutama dari kredit skala mikro yang tumbuh 9,9% yoy.