Pertumbuhan Laba BBCA dan BMRI Diperkirakan Lampaui Estimasi Konsensus
- Mirae Asset Sekuritas memberikan prediksi tentang kinerja BBCA dan BMRI hingga akhir tahun 2023.
Perbankan
JAKARTA - Head of Research Team II Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo memprediksi pertumbuhan laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dapat melampaui estimasi konsensus pada akhir 2023.
Dalam mengulas hasil kinerja perbankan di 10 bulan tahun ini, Handiman mencatat bahwa BBCA mengalami peningkatan laba terbaik pada Oktober, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI) dan BMRI menunjukkan peningkatan laba yang stabil.
Namun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI) membukukan pertumbuhan laba terlemah karena pertumbuhan pendapatan yang lemah.
“BBCA dan BMRI mungkin akan terus melampaui estimasi kami dan konsensus karena mereka memiliki pertumbuhan laba bersih yang kuat yang didorong oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi. Sementara itu, kualitas aset yang lebih baik juga akan mendukung peningkatan laba bersih mereka,” ujar Handiman dikutip dari risetnya, Rabu, 6 Desember 2023.
- Izin Usaha Dicabut, 2 BPR Ini Masuki Proses PKPU
- Sambut Libur Nataru, Garuda Indonesia Siapkan 1,89 Juta Kursi
- Garuda Indonesia Mau Tender Offer Rp774 Miliar untuk Bayar Utang
Pendapat positif Handiman terhadap sektor perbankan tercermin dalam rekomendasinya untuk mempertahankan Overweight, dengan saham pilihan utama tetap dipegang oleh BBCA dan BMRI.
Saham BBCA dan BMRI masuk golongan saham blue chip di sektor perbankan. Saham blue chip adalah jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Meskipun ada penurunan rekomendasi untuk BBCA dan BBNI dari Beli menjadi Trading Buy, pandangan positif dan target harga Handiman tetap tidak berubah.
Risiko-risiko utama terhadap rekomendasi ini mencakup ketidakpastian ekonomi domestik dan global, penurunan kualitas aset, pertumbuhan kredit yang lebih lambat, dan volatilitas nilai tukar.
Sebagai informasi, BCA mencetak pertumbuhan laba bersih hingga 25,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal III-2023.
Dengan lonjakan tersebut, laba bersih BCA tercatat sebesar Rp36,4 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.
- Saham Janu Putra (AYAM) jadi Efek Syariah, Ini Rincian Alokasi Dana IPO
- Pasar Tembaga Global Berpotensi Defisit pada 2024
- Soal Pembagian Dividen, Puradelta Lestari (DMAS) Beberkan Strategi Penting Ini
Pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh peningkatan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Per September 2023, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada segmen kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 16,4% yoy menjadi Rp104,8 triliun.
Sementara itu,BMRI mencetak kenaikan laba bersih sebesar 27,4% yoy ke angka Rp39,1 triliun hingga akhir September 2023.
Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71% yoy.