Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia.
Transportasi dan Logistik

Pertumbuhan Mengesankan, Garuda Indonesia Tambah 8 Armada

  • Dari 8 pesawat yang direncanakan untuk ditambahkan tahun ini, 4 di antaranya adalah Boeing 737-800NG, sementara 4 lainnya adalah pesawat wide-body, termasuk Boeing 777-300ER dan Airbus 330-300.
Transportasi dan Logistik
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Garuda Indonesia berencana menambahkan 8 pesawat baru ke armadanya. Keputusan ini mencerminkan optimisme perusahaan dalam pemulihan industri penerbangan pasca-pandemi.

Dari 8 pesawat yang direncanakan untuk ditambahkan tahun ini, 4 di antaranya adalah Boeing 737-800NG, sementara 4 lainnya adalah pesawat wide-body, termasuk Boeing 777-300ER dan Airbus 330-300. 

Pesawat Boeing 737-800NG terkenal dengan efisiensi bahan bakarnya yang tinggi dan biaya operasinya yang rendah, menjadikannya pilihan ideal untuk rute domestik dan regional Garuda Indonesia. 

Pesawat Boeing 777-300ER menawarkan efisiensi bahan bakar yang luar biasa untuk penerbangan jarak jauh, memungkinkan Garuda Indonesia mengoperasikan rute internasional dengan biaya yang lebih rendah. 777-300ER juga memiliki reputasi positif penerbangan jarak jauh.

Pesawat Airbus 330-300 menawarkan torsi yang tinggi, memungkinkan Garuda Indonesia untuk mengoperasikannya di berbagai rute, baik domestik, regional, maupun internasional. 

Dengan penambahan ini, Garuda Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan total 80 pesawat pada akhir tahun 2024.

Pertumbuhan Signifikan

Selain penambahan armada, Garuda Indonesia juga mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam utilisasi armada mereka. 

Pada tahun 2023, utilisasi armada mencapai 7:55 jam per hari, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi operasional.

Selama tahun 2023, Garuda Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan dalam jumlah frekuensi penerbangan, dengan total 145.500 frekuensi, naik 38% dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Dengan fundamen kinerja yang secara bertahap terus menunjukkan pemulihan yang konsisten termasuk melalui langkah perbaikan ekuitas yang terukur, kami optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia” terang Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. 

Kinerja keuangan perusahaan juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi mencapai 40%, mencapai angka US$2,94 miliar atau sekitar Rp46,78 triliun (kurs Rp15.900).

Pendapatan dari penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal juga mengalami kenaikan yang cukup besar, masing-masing naik 41% dan 65% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan kinerja yang konsisten dan optimisme yang tinggi untuk tahun 2024, Garuda Indonesia menegaskan komitmennya untuk pemulihan yang berkelanjutan dalam industri penerbangan.

 Dengan penambahan armada baru dan peningkatan kinerja operasional, perusahaan ini optimis dapat mencapai target yang ditetapkan dan terus memperkuat posisinya di pasar penerbangan global.