<p>Ilustrasi bitcoin / Pixabay</p>
Pasar Modal

Pertumbuhan Nonfarm Payroll AS di Atas Perkiraan, Kripto Bitcoin dkk Ambruk

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 6 Februari 2023 pukul 13.10 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 2,64%.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin dan aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya ambruk setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan nonfarm payroll di atas perkiraan.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 6 Februari 2023 pukul 13.10 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 2,64%.

Dalam pantauan tersebut, Bitcoin menempati posisi harga US$22.774 atau setara dengan Rp339,28 juta dalam asumsi kurs Rp14.898 per-dolar AS.

Sementara itu, Ethereum (ETH) mencatat penurunan 2,73%, Binance Coin (BNB) 2,82%, Ripple (XRP) 2,72%, dan Binance USD (BUSD) 0,01%.

Kemudian, Cardano (ADA) mengalami pelemahan 2,19%, Dogecoin (DOGE) 3,75%, dan Polygon (MATIC) 4,8%.

Hanya dua aset yang tidak mengalami penurunan di jajaran 10 kripto dengan kapitalisasi terbesar, yaitu stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) yang mengalami stagnan di posisi US$1 (Rp14.898)

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Bitcoin dan aset kripto lainnya melandai setelah pengumuman laporan pekerjaan di AS.

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bertambahnya 517.000 pekerjaan di luar sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit alias nonfarm payroll pada Januari 2023.

Angka tersebut jauh di atas perkiraan sebanyak 188.000 pekerjaan dan tumbuh hampir dua kali lipat dari Desember 2022 yang mencatat pertumbuhan sebanyak 223.000 pekerjaan.

Menurut Ibrahim, pesatnya pertumbuhan nonfarm payroll AS pada awal tahun dapat memberikan tantangan baru bagi bank sentral The Federal Reserve (The Fed) dalam meredam inflasi.

Sementara itu, pada Desember 2022, inflasi AS tercatat di posisi +6,5% secara tahunan atau year-on-year (yoy), masih jauh dari target The Fed di angka 2%.

Menurut Ibrahim, tren bullish di pasar kripto akan mulai lebih cepat dari yang diperkirakan kebanyakan investor.

"Musim panas kripto dapat dimulai segera setelah kuartal kedua tahun ini karena kombinasi kebijakan bank sentral yang lebih dovish dan antisipasi halving day Bitcoin (BTC)," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 6 Februari 2023.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, Senin, 6 Februari 2023, Bitcoin berpotensi melemah di kisaran US$22.624 (Rp337,05 juta) - US$23.982 (Rp357,28 juta).