Pertumbuhan Pembiayaan Syariah Multifinance Lampaui Segmen Konvensional
- Menurut data tersebut, penyaluran pembiayaan syariah dari industri multifinance tercatat sebesar Rp22,03 triliun, tumbuh 29% secara year-on-year (yoy) dari Rp16,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Ekonomi Syariah
JAKARTA - Pertumbuhan pembiayaan syariah multifinance secara tahunan telah melampaui tren di segmen konvensional menurut data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per-akhir Juli 2023.
Menurut data tersebut, penyaluran pembiayaan syariah dari industri multifinance tercatat sebesar Rp22,03 triliun, tumbuh 29% secara year-on-year (yoy) dari Rp16,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan di segmen konvensional tercatat sebesar Rp425 triliun, tumbuh 15% yoy dari Rp367,66 triliun, yang mana tingkat pertumbuhannya lebih rendah dibanding segmen syariah.
- Geber Hijaunesia Power, PLN Indonesia Power Raih TrenAsia ESG Award 2023
- Gandeng Joobseeker Company, Alfamart Digitalisasi Perekrutan Karyawan
- Langgar Aturan Dagang AS, Huawei Kena Sanksi Lagi
Secara keseluruhan, pembiayaan multifinance per-Juli 2023 sebesar Rp447,03 triliun naik 16% yoy dari Rp384,63 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengatakan bahwa pihaknya pun mencatat prospek yang positif dari pembiayaan syariah.
"Prospek pembiayaan syariah bagus, secara pertumbuhan sekitar 50% tahun ini, tapi memang dari basis yang masih rendah. Tahun depan mungkin kami ekspektasi di atas rata-rata pertumbuhan portofolio kita yang lain. Misalnya, portofolio kami tumbuh 10%, mungkin syariah bisa tumbuh 20%," kata Sudjono kepada awak media di Jakarta, belum lama ini.
Sudjono mengatakan, BFI Finance menyediakan produk pembiayaan syariah untuk beberapa segmentasi, di antaranya untuk kebutuhan jasa, kegiatan produktif, dan otomotif.
Meskipun tidak menyebutkan angka secara terperinci, Sudjono mengungkapkan bahwa saat ini porsi pembiayaan syariah untuk otomotif adalah yang terbesar.
Sebelumnya, porsi pembiayaan syariah paling besar itu untuk kebutuhan jasa seperti umroh atau wisata religi. Namun, di saat pandemi, segmen tersebut mengalami tren menurun.
- Pertamina Raih Predikat Sustainability dalam Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- ESG Award : Bank Tabungan Negara (BTN) Sukses Sabet Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Kemenperin Optimis Hilirisasi Industri Hasil Hutan Tumbuh Berkelanjutan
Terus Merangkak Naik
Rasio pembiayaan bermasalah alias nonperforming financing (NPF) dari industri multifinance terus merangkak naik sejak bulan Februari 2023.
Pada Februari 2023, NPF multifinance tercatat di level 2,36%, turun dari 2,4% yang dibukukan pada bulan sebelumnya. Setelah turun di bulan kedua tahun ini, rasio NPF terus menanjak.
Maret 2023, NPF multifinance berada di level 2,37%, April 2,47%, Mei 2,63%, Juni 2,67%, dan Juli 2,69%.